Minggu, 01 Mei 2016

Tulisan 9 (Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2)

Cinta sampai mati
Sepasang kekasih telah lama menjalin hubungan lebih dari sekedar teman yang bernama Galih dan Ratna, mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, menyayangi dan mengasihi telah bersama selama 2 tahun lebih. Galih merupakan anak dari keluarga yang mampu, namun Ratna merupakan anak pertama dari keluarga yang kurang mampu. Keluarga Galih sangat menyetujui hubungan mereka dan ingin cepat menikahi Ratna sebagai istri dari anak tunggalnya. Akan tetapi keluarga Ratna belum menyetujui untuk mereka menikah, diakeranakan mereka dari keluarga yang kurang mampu, Ibunya hanya Ibu rumah tangga, Bapaknya hanya satpam RW ditempat mereka tinggal dan Ratna memiliki 1 Adik laki-laki baru lulus SMK.
“Ibu, bolehkah aku menikah dengan Galih tahun besok?” Ujar Ratna kepada Ibunya.
“Galih dan keluarganya sudah siap dan menerima keluarga kita apa adanya?” Jawab sang Ibu yang seketika sedih.
“Galih dari keluarga yang baik, Bu. Galih dan keluarganya menerima keluarga kita apa adanya” Jawabnya.
“jangan dulu ya kak, Ibu takut kehilangan kamu..” Jawab Ibunya sambil menatap Ratna dengan memelas.
“kakak tidak akan lupa dengan Ibu, Bapak dan Adik. Ratna akan selalu menjadi anak yang berbakti kepada orang tua” Jawabnya.
Keluarga Ratna sangat berat untuk melepaskan Ratna untuk menikah, karena Ratna merupakan tulang punggung dari keluarganya. Ratna adalah wanita yang baik, periang dan sangat pekerja keras, Ratna kerja untuk keluarganya. Ratna bekerja di salah satu perusahaan yang memberikan ia gaji lumayan besar dan cukup untuk menghidupkan keluarganya. Ratna selalu diantar jemput dengan Bapaknya. Walaupun sedang mengantuk karena beradang namun Bapaknya selalu tepat waktu untuk menjemput Ratna kerja.
“Bapak, bolehkah kakak berhenti kerja ditempat ini?” Ucapnya kepada Bapaknya.
“memangnya kenapa, gajinya besar kakak bisa membeli apa saja yang kakak mau” Jawab Bapaknya.
“tapi Pak, badan kakak sakit-sakitan kerja disini, kerjaan yang banyak, sedikit hari libur dan pulang malam membuat tubuh kakak semakin kurang sehat. Jawabnya mengeluh.
Hari terus berjalan, rutinitas terus berulang-ulang setiap harinya. Waktunya hanya untuk keluarga dan cintanya tetap untuk Galih seorang. Kerja keras yang Ratna lakukan hanya untuk keluarga, Ratna berusaha membuat keluarganya bahagia sebelum Ratna menikah dengan Galih. Ratna merenovasi rumahnya dengan hasil kerjanya selama ini, membelikan perabotan rumah yang telah rusak, memberikan fasilitas yang nyaman untuk keluarganya didalam rumahya. Setelah semuanya telah Ratna berikan. Ratna meminta izin kepada Bapaknya.
“Pak, kakak ingin menikah dengan Galih” Ujarnya dengan wajah pucat badan yang kurang sehat.
“iya kakak, Galih telah meminta izin dengan Bapak dan Ibu ingin menikahi kakak” Jawab Bapaknya dengan penuh ikhlas.
“terimakasih Pak, bagaimana dengan Ibu dan Adik? Apakah mereka menyetujui pernikahan kakak dengan Galih?” Jawabnya penuh harapan.
“Ibu dan Adikmu telah menyetujui, Bapak dan Ibu sangat tenang melepasmu karena Galih merupakan laki-laki yang bertanggung jawab dan menyayangi kamu dengan tulus” Jawab Bapak dengan senyum.
Jawaban itulah yang ditunggu-tunggu Ratna sejak awal Ratna meminta izin. Tidak tungg lama, Galih bersama kedua orang tuanya datang melamar Ratna dengan wajah penuh kebahagiaan dan keluarga yang penuh keharmonisan. Segera membicarai acara pernikahan yang akan diselenggarakan tidak lama dari hari dimana Ratna dilamar.
“sayang, Alhamdulillah sebentar lagi kita akan naik kepelaminan” Ujar Galih kepada Ratna dengan penuh keyakinan.
“iya sayang, Alhamdulillah yaa, aku sudah tenang karena aku sudah memberikan kebahagiaan untuk keluargaku sebelum kita menikah” Jawabnya dengan wajah yang pucat.
Setelah pertunangan, Ratna jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Ternyata sudah lama Ratna merasakan badan yang semakin lama semakin menurun kesehatannya. Kerja keras Ratna selama ini membuatnya melemah dan rasa lelah itu membuat Ratna tidak nafsu makan dan hanya ingin tidur untuk membuat badannya kembali semangat keesokan harinya untuk menjalani rutinitas seperti biasa. Fikiran yang selalu ada didalam hari-harinya adalah ingin membuat keluarga bahagia, dan ingin menikah dengan Galih. Dengan fikiran tersebut membuat Ratna terus semangat untuk mencapai keinginannya.
1 minggu Ratna dirawat, Ratna mengajukan surat permohonan untuk berhenti bekerjan diperusahaan itu, selama menjelang pernikahan Ratna selalu dtemani dengan Galih, Galih selalu kerumah Ratna hanya untuk menyuapi Ratna.  Dengan adanya Galih disisinya, Ratna mendapatkan energi positif yang membawanya untuk melawan penyakitnya.
“Sayang kamu ingin gaun yang seperti apa?” Tanya Galih saat mempersiapkan acara pernikahannya disalah satu salon dekat rumahnya.
“aku ingin gaun berwana putih yang cantik” Jawabnya menatap Galih.
“yang ini cantik sayang, putih bersih pasti kamu terlihat lebih bersinar mengenakan gaun ini” Ucap Galih dengan merangkul Ratna saat memilih gaun.
“iya sayang cantik yaa, aku mau yang ini sayang” Jawabnya dengan wajah sangat pucat.
Tidak lama kemudian, Ratna semakin melemah dan tidak kuat untuk berdiri lalu menyerahkan kepada pemilik salon untuk memilihkan Ratna gaun yang cantik, begitu juga dengan Galih yang sudah tidak memikirkan pakaian yang akan dipakai saat nikah. Yang ada dipikiran Galih hanyalah Ratna bisa sehat kembali.
“Galih, saat resepsi pernikahan tidak usah ada orgen tunggal ya.. acara dipercepat saja kasihan Ratna”  Ujar Ibunya kepada Galih dan Ratna.
“tidak Bu!!, kakak ingin acara pernikahan kakak semuanya bahagia, acara yang ramai dan jangan ada yang sedih”
Hari berganti hari namun Ratna tetap melemah, namun Galih terus menyemangatinya dan memberikan kasih sayang yang tiada batas hingga malam hari H-1 tepatnya malam sabtu..
Hari sabtu bahagia yang ditunggu-tunggupun tiba, Ratna sangat bahagiaa sekali mengenakan gaun pilihan Galih yang berwarna putih bersih tersebut. tetapi penyakit yang ada didalam tubuhnya sangat kuat, sehingga membuat Ratna hanya terbaring lemah dikasur. Ratna tidak memikirkan gaun yang telah dipakainya akan lecak. Ratna tidak nafsu makan, Ratna tidak ingin dimakeup, Ratna tidak ingin melanjutkan semuanya ini. Namunnnn..
“Kakak.. Mas Galih udah berangkat kesini, kakak dandan yang cantik yaa”  Ujar Adiknya dengan wajah yang berusaha tegar.
Tidak disangka, ternyata cinta Ratna lebih kuat dari penyakitnya, Ratna langsung duduk dan meminta makan untuk sarapan agar badannya kuat, Ratna mengambil kaca dan siap untuk dimakeup. Tetapi saat Ratna dipakaikan kerudung dari gaunnya tersebut, Ratna kembali terbaring.
“Mba, biarin ngga usah terlalu ramai dikapalanya, hanya menggunakan 1 kerudung juga tidak apa-apa” Ucap Ibu Ratna yang menangis melihat kondisi anaknya semakin melemah.
Suasanapun berubah menjadi menyedihkan, 2 Mba cantik yang sangat sabar makeup Ratna ikut merasakan kesedihan, tetapi mereka berusaha tegar didepan Ratna.
Acara akad nikah dimulai, namun saat mengucapkan ijab kabul Galih mengalami kegagalan namun Galih berusaha untuk belajar terus menerus mengulangnya sendiri dalam hati hingga ijab kabul yang kedua lancar dan berhasil. “Alhamdulillah...” ucap seluruh warga yang menyaksikan akad nikah tersebut. hingga selesainya akad nikah, penghulu beserta kedua orang tua Ratna masuk kedalam kamar Ratna tak ketinggalan kamera yang setia merekam berjalannya acara pernikahan Galih dan Ratna. Bapaknya masuk dengan air mata dipipinya yan terus mengalir dan mengahapusnya ketika akan masuk kedalam kamar.
“kak, tanda tangan yaa disini” Ucap Bapak kepada Ratna. Dan setelah tanda tangan semua mengucapkan Alhamdulillah ikut berbahagia karena Galih dan Ratna telah sah menjadi sepasang suami istri.
“kakak pengen keluar, Pak” Ucap Ratna kepada Bapaknya. Tanpa pikir panjang, Bapaknya langsung memanggil Galih dan Adiknya untuk mengangkatnya Ratna ke tempat pelaminan.
Setelah Ratna duduk dipelaminan dan berfoto-foto, 2 Mba cantik yang sangat sabar makeup Ratna menangis kejar.
“betapa tulusnya cinta mereka, Galih sangat mencintai Ratna dengan sepenuh hati, betapa kuatnya cinta mereka, Ratna yang terbaring lemah, saat mendengar nama Galih ia pun langsung mampu melawan penyakitnya” Ujar Mba Novi.
“padahal kita sudah memilihkan mereka pakaian pengantin yang cantik dan indah. Kita telah membawa semua alat makeup yang lengkap, namun semua hanya pajangan yang hanya tersusun rapih di luar kamar” Ujar Mba Via.
“ini pernikahan yang baru saja aku temui, aku baru sekali ini makeup pengantin wanita yang sedang sakit” Begitulah ungkap 2 Mba cantik yang makeup Ratna.
Dipelaminan, Ratna hanya bersandar dibahu Galih dan Galih hanya merangkul Ratna dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti.Terlihat disamping Ratna adalah Ibunda Galih yang selalu merhatikan Ratna, memberikan kasih sayang. Namun tidak dapat dipungkiri dipelaminan semuanya terlihat menangis menatap Ratna. Sehingga tamu-tamu yang memberikan selamat dan salam ikut menangis melihatnya.
Hanya 30 menit Ratna dapat bertahan. Ratna langsung dibawa masuk kedalam kamar dan bersiap-siap kerumah sakit.
“kakak, ganti dulu gaun putihnya yaa, kan mau kerumah sakit” Ucap Ibunya berusaha tegar didepan Ratna.
“ngga mau, Bu.. Ratna ingin mengenakan gaun putih bersih yang cantik ini saja pilihannya Mas Galih” Jawabnya dengan sedih.
Kemudian Ratna dibawa kerumah sakit dengan mengenakan gaun ketempat kemarin ia dirawat, namun dirumahnya masih berjalan acara resepsi pernikahannya. Namun suasana tampak sepi, tidak ada lagi suara orgen tunggal, tidak ada keramaian diacara tersebut, yang ada hanya tangisan dari keluarga, tetangga bahkan tamu-tamu yang datang karena mengetahui pengantin wanita jatuh sakit dan dibawa kerumah sakit.
Terlihat jelas dikursi pelaminan hanya ada Galih, kedua orang tuanya dan Bapaknya Ratna yang sedang melamun, menangis dan gelisah. Acara terus berjalan hingga malam, selesai acara keluarga Ratna dan Keluarga Galih langsung berangkat kerumah sakit untuk menjenguk Ratna.
Singkat cerita, 2 hari Ratna dirawat belum ada perubahan, Galih yang setia menemani selalu memberikan semangat dengan rayuannya ingin ngajak Ratna pergi jauh bulan madu menikmati hidup hanya berdua dengan penuh kasih sayang dari Galih, namun 3 hari Ratna dirawat semakin lemah, 4 hari dirawat Ratna semakin memburuk dan tepat dihari sabtu, yang tepatnya sabtu minggu lalu adalah hari bahagianya Ratna, namun sabtu pada saat itu adalah hari terakhir Ratna menghembuskan napas ditemani dengan Galih yang selalu ada disamping Ratna saat dirumah sakit. “Innalillahi Wainalilahi Rojiun”. Tak hanya keluarga saja yang merasakan kehilangan, namun tetangga yang mendengar berita tersebut turut berduka cita dan tanpa pamrih tetangga langsung berkunjung kerumah Ratna untuk mempersiapkan kedatangan jenazah Ratna tiba dirumah.
Terdapat di memo handphone milik Ratna, ia mengungkapkan perasaannya.

Kekuatan Cinta

Saat kau hadir..
Kau selalu memberi kekuatan untukku
Yang membuatku tegar, setegar batu karang..
Karena tanpamu aku lemah..
Seolah-olah raga ini mati
Karena kaulah separuh nyawa dan jiwaku
Dan karena kaulah kekuatanku
Yang kan selalu memberikan kasih sayang
yang tulus di hidupku.. 

Penulis: Oktarina Dwi Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar