Rabu, 27 April 2016

Tulisan 8 (Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2)

Malam jadi pagi, Pagi jadi malam

“Minggu depan Ujian Lab KLKP, Ujian dirumah hari selasa tanggal 26 April 2016. Soal dikirim Via Email saya kirim keperwakilan kelas yaitu ketua kelas, saya kirim jam 8 malam, lalu hari rabu tanggal 27 April 2016 dikumpulkan jam 8 pagi, dan sama seperti Lab KLKP, Lab SIM 2 juga seperti itu ya, Ujiannya dirumah tetapi jamnya berbeda kalau SIM 2 jam 9 malam dikirim soal, jam 9 pagi dikumpulin kalau sudah ngumpulin duluan sebelum jam 9 mendapat nilai (+) ”
Seketika suasana pada ruangan Lab menjadi ramai karena kaget mendengar Informasi tersebut dari KP Lab tersebut. karena ujiannya sekaligus 2 Lab bersamaan.
“nginep yuuuk dirumah lu man, boleh ngga sama orang tua lu?”
“ayoo gpp kok, siapa aja yang mau nginep?”
“guee”
“guee”
“gueee”
“gue dongg kan rumah kita juga deketan”
“gue juga yaa”
“gue juga deh”
“gue ikutan dong”
“gue juga mau ya, tapi gue nyusul agak malam baru kerumah lu”
Kicauan cewe-cewek seperti itulah yang terdengar ditelingaku sebelah kiri. Tak lama kemudian lanjut kicauan cowo-cowok di sebeh kananku.
“naaa, kita ngumpul dirumah lu ajaa”
“lahh ayo, siapa aja dah?”
“gua”
“guaa”
“guaa”
Berbeda dengan yang cewe-cewek, kacauan cowok-cowok lebih ramai daripada yang cewe. Setelah aku perhatiin dapat aku simpulkan rata-rata cowok nginap dirumah krisna, sedangkan yang cewek-cewek dirumah manda. Aku sempat berfikir, bagaimana dengan aku, aku tidak boleh menginap. Namun larangan itu hilang setelah aku menjelaskan semuanya kepada mamah ayahku bahwa ada ujian yang harus dikerjain malam itu juga dan dikumpulin pagi hari sedangkan soal baru dikirim jam 8 malam.
“Asyikkk aku boleh menginap dirumah teman”. Lalu aku menginap dirumah reni, yang rumahnya sangat dekat dengan rumahku. Amel, meryanti ikut juga menginap dirumah reni yang kebetulan kita semua rumahnya berdekatan, sebenarnya ada 1 teman lagi bernama adetia namun ia ketiduran jadi ngga jadi ikutan nginap deh dirumah reni.
Waktu menunjukan pukul 20.20.
“taa coba buka email deh, udah masuk belum soalnya yang Lab KLKP?” Tanya Reni.
“udah nih udahh,, hummmm kita berbeda nih type soalnya, amel, reni, okta berbeda, namun okta dengan mery mendapatkan type soal yang sama” Jawabku.
“yaudah yuk kita kerjain dulu nih yang teori” Sahut amel.
Saat semua selesai mengerjakan yang teori dengan cara mencari dibuku catatan ataupun diinternet. Namun ada kendala saat mengerjakan soal yang transaksi.
“aku udah selesai semua nih, tapi yang transaksi masih coret-coretan dikertas lain” Ucap reni.
“lah elu mah enak ren, ngerti.. kita ngga ngerti ini” Sahut merry.
Waktu menunjukan pukul 21.20.
“eh ini udah masuk nih soal Lab SIM 2, Cuma ada 2 type soal, okta, mery, dan reni 1 type. Kalau amal 1 type sama adetia tapi dia ngga ada disini huhuhu” Ucapku.
“yaudah mery temenin gue ngerjain softwarenya, okta ngerjain transaksi Lab KLKP dan teori Lab SIM 2. Amel telponan atau whatsapp sama adetia aja yaa” Usulan reni.
Namun ada saja kendala, ternyata softwarenya tidak bisa teru, eror terus, gagal terus dan terus begitu. Padahal aku mencatat langkah-langkahnya dengan jelas, dengan lengkap bahkan aku sertai dengan gambar tampilan pada komputer saat praktek di Lab SIM 2.
“aduuuhhhh udah jam 2 ini gagal terus, ini kenapa sih ta.. ada yang salah sama langkah-langkah yang okta catat kali nih” Ucap reni.
“ngga kok, okta nyatet udah lengkap bangettt, sampai okta jelasin semua kok” Jawabku dengan heran.
“coba tanya yang typenya sama, coba tanya ninda” Sahut amel yang sedang asik mengerjakan software yang sangat mudah berbeda dengan okta, reni dan mery.
“yaudah kita selesaiin yang tulisan dulu deh, aku mau nyalin teori yang udah okta kerjain, yuk mer kita salin punya okta” Ucap reni dengan wajah yang sudah lelah.
“yaudah nih salin, oh ia mer Lab KLKP kan kita sama, okta yang transaksi masih ada 3 yang belum dijawab. Reni ajarin dong” Ucapku.
Suasana sangat hening, aku, reni dan mery sedang fokus menulis karena tidak boleh sampai salah format dalam menulis di double folio tersebut. amel yang sedang senyum-senyum sendiri karena ujiannya sedikit lagi selesai.
“eh udah jam 3 ini yaaaaakkk!! Kita belum tidur juga dan belum selesai yang software Lab SIM 2” Ucap mery panik.
“amel tidur duluan yaaaa” Sahut amel dengan wajah meledek.
“rapihin nih rapihin kertasnya masing-masing, barang-barangnya masing-masing biar ngga sempit. Kita yang tulisan udah semua kan tinggal software” Ucapku dengan wajah yang sudah mengantuk.
“udah taa kita lanjut besok pagi aja, mata aku udah ngga kuat beneran deh sumpah, Astaghfirullahaladzim” Ucap reni yang sudah tiduran dan memjamkan matanya.
“sini deh aku coba softwarenya, apanya sih yang ngga bisa pdahal langkah udah benar” Ucapku dengan sedikit geregetan.
“taaaa, aku mau telepon ninda nih” Ucap reni.
Setelah diberitahu langkah-langkah dari ninda, dan ternyata .... langkah-langkah sudah benar namun penulisan rumus yang salah aku kurang memberi tanda titik dua (:) dan reni tidak diperhatikan huruf gede dan kecilnya saat menulis rumus.
“yeeeaaayyyyyyyyyyyyyyyy selesaaaaiiiii juga akhirnyaaaa..”
“alhamdulillah”
Serentak teriakan aku, reni dan mery yang membuat amel dan adenya reni terbangun.
“yaudah sekarang kita buat langkah-langkahnya dulu nih kan harus diketik juga langkah-langkahnya” Ucapku sambil memegang laptop dan bersandar.
Tepat jam 04.00 pagi semua sudah selesai, kami bersiap-siap untuk tidur. Aku memasang alarm jam jam 6 untuk membatasi waktu tidur kami yang akan kelewatan bila tidak memasang alarm karena kondisi sedang sangat lelah semua takut telat karena jam 08.00 pagi harus sudah mengumpulkan ke ruang arsib Lab.
Lanjut cerita setelah urusan Lab selesai, kami langsung ada kelas di jam 09.30. Keadaan dikelas sangat sunyi sepi karena semua anak-anak dikelas mengantuk hingga dosen matakuliah Manajemen Keuangan Internasional sedikit berberasaan bahwa “ini materi untuk UTS ya, kalau kalian malas-malasan dan mengantuk untuk mendengarkannya dan ngga ada pertanyaan jangan salahi saya kalau kalian tidak bisa mengerjakan soal UTS” Ucapnya dengan wajah sedikit marah.
Begitulah bila tidak menggunakan waktu malam untuk istirahat akan mengakibatkan mata kantuk dipagi hari. Namun inilah nikmatnya kuliah.. berbagi bersama teman-teman, susah senang bersama untuk mendapatkan nilai dan mencapai tujuan bersama. Semoga hasil tidak mengkhinati usaha yang telah diperjuangkan pada malam hari itu.



Penulis: Oktarina Dwi Putri

Tulisan 7 (Tugas Sofskill Bahasa Indonesia 2)

Serunya khursus Tata Boga

Saat lulus sekolah aku mengikuti khursus Tata Boga selama 45 hari sambil mengisi waktu yang kebetulan sedang menunggu masuk kuliah disalah satu Universitas Swasta dibekasi. Disini aku ingin menceritakan masa-masa seru di Tata Boga, banyak hal-hal baru yang selama ini belum aku ketahui dalam hal memasak.
Hal-hal yang baru diketahui saat khursus Tata Boga:
1.      Mengenal alat-alat dapur, alat dapur terbagi menjadi 3, yaitu: Alat Persiapan, Alat Pengolahan, Alat Penyajian.
2.      Mengenal bumbu-bumbu dapur, bumbu dapur merupakan penyedap rasa dalam keadaan basah dan segar, contohnya kencur, jahe, lengkoas, kunyit, dll.
3.      Mengenal rempah-rempah, rempah merupakan bahan penyedap rasa dalam keadaan kering dan tahan lama, contohnya ketumbar, merica, lada, jinten, cengkeh, kayu manis, dll.
4.      Mengetahui cara memulai usaha chatering agar berjalan dengan baik dan mendapatkan keuntungan.
5.      Mendatangi hotel-hotel untuk masuk kedalam dapur dar hotel tersebut.
6.      Mempelajari dan praktek menjadi pelayan restauran dan koki dalam sebuah restauran.
7.      Mengetahui dan memasak resep-resep dari masakan dari masakan Indonesia, masakan Asia, masakan Kontinental.
8.      Menngetahui dan memasak resep-resep pastry, seperti roti, kue-ke basah, kue-kue kering, bolu, dan kue tart


Serunya khursus Tata Boga:
1.      Masak-masak bersama teman-teman.
2.      Serunya rebutan bahan saat Cheff datang membawa bahan-bahan untuk diolah sesuai dengan jadwal masak apa saat hari itu.
3.      Cuci piring bersama teman-teman.
4.      Menicip-icip masakan dari teman-teman yang lainnya.
5.      Praktek menjadi pelayan dan koki.
6.      Mencoba masakan-masakan dengan bahan-bahan sisa bersama teman.
7.      Bila tidak membawa bekal, bisa langsung masak kedapur tetapi bawa bahan sendiri. Misal mie atau telur.
8.      Menjadi kebanggaan keluarga terutama orang tua, bahkan calon mertua, hehe.


Tulisan 6 (Tugas Sofskill Bahasa Indonesia 2)

Minggu Pagi

Dipagi hari yang sedikit mendung, aku duduk terdiam diteras menikmati sejuknya udara pagi ini terasa dingin mnyentuh kulit. Terlihat beberapa orang berlari kecil untuk berolahraga, terlihat banyak anak-anak kecil yang mengendarai sepeda bersama teman-teman untuk menuju tempat Car Free Day yang sering disebut CFD. Didaerah rumahku yang aku tahu dan sering dikunjungi oleh banyak kalangan masyarakat untuk berolahraga yaitu di jembatan Summarecon dan Bundaran Harapan Indah.
Tak terasa 30 menit sudah aku duduk terdiam diteras. Dering handphoneku berbunyi, aku lihat terdapat panggilan telepon dari teman dekatku bernama Aldo.
“Selamat Pagiiii.. kita jalan-jalan pagi yuukkk” Sapaan yang penuh kebahagian dipagi hari darinya.
“ayuukkkkkkkkk, mau kemana? Summarecon atau Harapan Indah?” Jawabku dengan wajah yang gembira.
“kita jalan-jalan ke daerah jakarta” Jawabnya.
“waaahhh aku senang sekali, aku ingin melihat suasana dijakarta saat pagi hari” Jawabku.
“yaudah aku jemput sekarang yaaa” Jawabnya sambil bergeas kerumahku.

Sesampainya Aldo dirumahku, Aldo langsung pamit kepada ayah mamahku..
Lalu lintas minggu pagi masih sangat nyaman, dengan hembusan angin pagi jakarta. Bersama aldo dan motor kesayangannya yaitu Yamaha Vixion aku duduk dengan nyaman dibelakang menikmati jalan.
“kita sarapan bubur dulu yuk disini” Aldo melipir kekiri tepat ditempat bubur ayam senopati.
Bubur ayam senopati merupakan bubur ayam yang banyak peminatnya, dengan kuah yang sedikit , bubur yang padat dan kaldu ayam yang sangat berasa pada bubur itu, membuat banyak kalangan menyukainya.
IMG_1437.JPG
“silahkan mas, mbaa buburnya, sambal dan kecapnya ada disini ya.. mau minum apa?“ Ucap abangnya.
“oh iyaa mas, makasih ya.. minumnya air Aqua botol aja bang” Jawabku.
Sebelum dicicipi selfie dulu, hehe
Cekrekkkkk..
IMG_1430.JPG
Namun sayangnya aku lupa untuk foto buburnya, setelah aku dan Aldo menyantap bubur tersebut, Aldo baru ingat kalau ingin foto buburnya.. yaa apa daya sudah dicicipi jadi sudah tidak terlihat lagi cantiknya bubur senopati ini dalam tampilan penyajiannya.
Ya kira-kira beginilah, hehe
IMG-20160426-WA0009.jpg
Lanjut cerita, setelahmakan bubur aku diajak jalan-jalan lagi, aku yang hanya anak rumahan tidak tahu jalanan, aku hanya duduk dibelakang menikmati jalanan yang cukum mendung. Saat jalan aku bertanya.
“ini mau kemana lagi?” Tanyaku.
“ngga tau nih, aku lewatin jalan yang belum pernah kita lewatin kan namanya juga jalan-jalan” Jawabnya dengan tenang.
“waaah ada taman tuh, rame yaa banyak juga yang sedang duduk-duduk santai di taman yang banyak pepohonan itu berkumpul bersama keluarga dan teman” Ucapku sambil melihat-lihat taman.
“yuk kita mampir kesini, taman apa ya itu ada segitiga putih yang mengapung” Ucapnya.
Hummmm ternyata taman Ayodya Script. Taman ini merupakan perpustakaan mini terapung. Taman Ayodya terletak di Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini juga memiliki fasilitas lainnya selain membaca buku, yaitu bisa untuk berolahraga terdapat sarana olahraga dan bagi penggemar sosial media dapat mengupdate dengan menggunakan WIFI sepuasnya.
 IMG-20160426-WA0016.jpg 
Singkat cerita, setelah bermain di taman Ayodya Script aldo mengajakku untuk melewati jalan Mall Pondok Indah yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Tetapi karena masih terlalu pagi kami tidak mampir hanya sekedar lewat. Itu juga udah seneng heheh. Noraknya baru pertamakali lewat.. jalanannya bersih dan luas, rumah-rumah yang mewah membuat aku menghayal. Hehe

Sesampainya dirumah sudah menjelang siang yaitu jam 11, jalanan sudah cukup panas namun minggu pagi ini merupakan pagi yang seruu. Awal pagi yang bahagia membuat aku menjalani hari lebih semangat. Terimakasih untuk Aldo yang selalu punya banyak cara untuk membuat hari-hariku lebih berwarna.


Penulis: Oktarina Dwi Putri

Tulisan 5 (Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2)

Hamster lucu

Hamster adalah hewan peliharaan yang lucu dan imut. Hamster mempunyai badan gemuk, ekornya lebih pendek dibandingkan badannya serta mempunyai telinga berbulu, dan juga memiliki kaki yang agak lebar. Bulu Hamster panjang dan tebal, dan memiliki berbagai macam warna tergantung dari spesies Hamster tertentu. Tubuh Hamster bagian bawah berwarna putih, ada pula yang berwarna abu-abu dan juga hitam.
“kakak Oktaaaa... kita punya Hamster dongg” Seru Chalista dan Cilla adik dari teman dekatku.
“wahhh iyaaa deee, lucu bangett.. Chalista dan Cilla berani megang ngga?” Jawabku.
“Berani dong kaaaaa, kakak sini deh coba pegang.. dia baik loh kaa.. yang ini cewe dan ini cowo” Ucap Chalista.
“ayoo kakak pegang kaa Hamsternya ngga gigit kok” Seru Cilla.
“ngga mauu ahh de, kak Okta takuttt” Jawabku dengan wajah yang malu.
“aku taro dipaha kakak yaa kaa?” Tanya Chalista.
“jangan deee, kepaha Cilla aja hehe” Ledekanku untuk Cilla
Cilla anak kecil berambut keriting yang masih berumur 5 tahun ini ternyata juga takut sama Hamster hehehe.. aku merasa senang karena tidak hanya aku yang takut.

Chalista dan Cilla menamai Hamsternya dengan nama Boni dan Bona, Chalista dan Cilla sejak ada Boni dan Bona jarang main games di tab atau main boneka. Chalista dan Cilla lebih senang bermain dengan Hamsternya dan merawatnya dengan baik. Setiap hari Chalista dan Cila selalu rajin memberikan makanan untuk Hamsternya yaitu tauge dan biji bunga matahari atau sering diseut kuaci. Chalista dan Cilla sangat senang bila melihat Boni dan Bona mengumpulkan makanan di pipinya sampai terlihat tembem sekali. Amat lucu sekali sehingga Chalista dan Cilla selalu ingin memeluk Hamsternya.

Suatu hari Chalista melihat ada darah di dalam kandang.
“abangggggg.. Hamsternya berdarah bangg” Chalista panik dan memanggil abangnya untuk memeriksa kandang Hamsternya.
“kenapaa kaaa? Iiihhhh berdarah” Suara lucu dari Cilla yang menggemaskan.
“ini Hamsternya lahiran deee, anaknya ada 10” Ucap abang.
“asyiiikkkk Hamster kita jadi banyak deh, anak-anaknya lucu banget bang” Jawab Chalista.
Minggu pagi saat aku sedang berkunjung kerumahnya, Chalista dan Cilla dengan seru memberitahu kabar bahwa Hamsternya telah mempunyai anak.
“kakak Oktaaa, Hamster kita jadi makin banyak nihhh, anaknya ada 10” Ucap Chlista.
“iyaa kak Oktaaa, lucu deh kecil-kecil banget warna merah” Ucap Cilla yang sambil menarik tanganku untuk melihat Hamsternya.
“yahh kok ditutup deee?” Tanyaku.
“iaa kaa kata abang kalau abis lahiran harus ditutup kandangnya biar Hamster yang baru melahirkan dan menjadi induk dari anak-anaknya tidak merasa stres karena terganggu oleh orang-orang yang melihatnya, karena kalau merasa terganggu induknya akan memakan anaknya sendiri. Makanya ditutup dengan kain agar merasa nyaman dan tenang” Penjelasan Chalista yang baru saja diberitahu abangnya.
“oh begituuu, yaudah jangan diganggu.. cukup dikasih makan aja terus jangan sampai lupa nanti kalau induknya lapar malah makan anaknyaa” Jawabku.

2 minggu kemudian aku bermain lagi kerumahnya, dengan sambutan yang selalu ceria, Chalista dan Cilla memanggilku dissat aku baru sampai depan rumah.
“kakkk Oktaaaaaaaaaaaaaa, deee ada kakak Oktaa nihhh” Seru Chalista.
“asikkkkk ada kakak Oktaaaaa, kaaak dede udah berani dong megang Hamster, sekarang anak-anaknya udah ngga merah lagi ka tapi udah ada bulunya” Ucap Cilla yang sambil meminta gendong kepadaku.
“wahh dede pinterr udah berani, kakak Okta masih takut niiiih. Ajarin dong dee.. curang dede udah beranii” Jawabku sambil mencium pipinya dengan gemas.
“ayoo de kita ajarin kakak Oktaa” Jawab Chalista yang mengajak adiknya untuk mengajariku.

Chalista anak kecil berumur 9 tahun yang pintar dan cantik mengajariku untuk selalu berani memegang Hamster tidak lelah untuk selalu mencari cara agar aku berani memegang Hamster-Hamster lucunya.
“tangan kakak mana, nih kaaaa” Chalista menaruh Hamster ditelapak tanganku dengan penuh hati-hati.
“aduuuhhhhh!!!!” Aku tidak sengaja melempar Hamsternya.
“yaah kakakkkkk, jangan dilempar dong kan kasian Hamsternya” Ucap Chalista yang sedih.
“Hamsternya ngga galak kok kaaa, dede aja berani nihh liat” Cilla berusaha meyakinkanku.
“yaudah dikaki aja deh ka, kakak kan pakai celana jeans jadi ngga terlalu terasa” Usaha Chalista untuk mengajariku.
“aaaaaaaaaaaaa geliiii!!!” Triakku karena Hamsternya berjalan di kakiku dan aku tidak sengaja menjatuhkan Hamsternya dari kakiku.
“ih kakak Hamsternya jangann dijatuhin kasian tauuu”  Celetukan Cilla yang menggemaskan.
“kakak, kenapa kok takut sih kaa, kan lucu kaaaa” Chalista yang kecewa denganku.
“kakak, pegang deh kaa yang ini dari belakang, kakak ambil dari belakang” Cilla mengajariku cara memegang Hamsternya.
“ihhhh gelii deeeeee, badannya lembekk” Jawabku.
“masa kakak kalah sama Cilla” Ucap Chalista.

Setelah berkali-kali aku mencoba namun selalu gagal, namun aku tak pernah nyerah.. aku tidak ingin mengecewakan Chalista dan Cilla yang selalu sabar mengajariku.
“yeeeaaaaayyy kakak beraniii nih deeee, luccuuu banget de Hamsternya antenggg” Seruku dengan wajah yang penuh bahagia.
“horeeeeee kakak Oktaa beraniii, dede pegang yang anaknya yaa kaaa” Wajah mungil yang menggemaskan dari Cilla membuatku semakin yakin bahwa aku akan selalu berani memegang Hamster.
“abaaangggg, kakak Okta udah berani megang Hamster nih bang” Chalista berlari menemui abangnya yang sedang ngelap-ngelap motor kesayangannya diteras.

Sungguh lucunya Hamster-Hamster ini, Hamster yang berawal hanya 2 lalu kemudian menjadi 12 membuat Chalista dan Cilla memohon kepada abangnya agar diberikan kandang Hamster yang baru utnuk anak anaknya agar dapat bermain dengan luas. Chalista dan Cilla menginginkan kandang Hamster yang berwarna pink dan banyak mainannya. Hamster-Hamster yang aku takuti ternyata lucu dan menggemaskan. Hamster akan terlihat nyaman bila kita memegangnya dengan lembut dan tenang.


Penulis: Oktarina Dwi Putri

Sabtu, 23 April 2016

Tugas 2 (Softskill Bahasa Indonesia 2)

Masa Sekolah Menengah Atas


Sekolah pada masa SMA adalah hal yang paling mengesankan, masih teringat dalam memoriku saat masa perkenalan dengan teman-temanku. Tak kenal maka tak sayang itu sebabnya kami beramah tamah agar saling mengenal satu sama lain. Pada masa ospek disekolah, kami sangat canggung untuk memulai pembicaraan. Misalnya, untuk berkenalan “Hai kamu.” Sahutku, lalu ia membalasnya “hai juga.” , mulailah pembicaraan dengan menanyakan nama, tempat tinggal, dan hobby serta kesukaan kami.
Pada hari pertama ospek, kami merasakan amat lelah dan senang. Dibalik kelelahan itu ada kepuasan tersendiri karena berkumpulnya kami bersama merupakan moment yang sangat berharga dan tak akan dapat dilupakan. Kemudian kami mulai semakin mengenal dengan yang lainnya. Banyak senior disana yang kata orang tuh cari-cari perhatian, agar bisa dekat dengan kelompok kami, tetapi kami sepakat untuk tidak mencari-cari perhatian seperti kebanyakan orang lain. Ospek tersebut diadakan 3 hari di kawasan GOR Bekasi.
Setelah masa ospek selesai ternyata kisah pertemanan kami berlanjut. Ternyata oh ternyata kami sekelas, kenalkan ada Retti, Wulan, Vina, dan Ica. Namun..... kelas itu hanya sementara.. dan pada akhirnya kami terpisah.. Yasudahlah walaupun tidak sekelas tetapi kami selalu menyempatkan untuk bermain bersama yang kebetulan rumah kami berdekatan.
Suatu saat ica bercerita kepadaku tentang perasaannya yang sedang kagum dengan salah satu cowo dikelas sebelahku.
“aku seneng sama cowo itu taa, namanya siapa ya?” Ucap Ica.
“tanya aja caa, kenalan” Jawabku.
“ngga ah malu, comblangin dong ta” Ica memelas kepadaku.
Aku mencari tahu tentang cowo itu dari temanku yang sekelas dengannya. Setelah aku mengetahui nama dan nomer handphonenya, aku langsung smsnya.
“Aldo, ini okta temennya mia.. temen okta ada yang mau kenal sama aldo nih namanya ica, okta boleh kasih nomer aldo ke ica?” Tanyaku.
“boleh kok, kasih aja okta” Jawab aldo.
Aku langsung memberikan nomer aldo ke ica, dan membeitahu kalau aldo mau kenalan sama ica. Hari demi hari aldo dan ica semakin kenal dengan cara obrolannya via sms, ica sering memperhatikan aldo disekolah, mencari tahu tentang aldo dan keluarganya. Namun hal  yang sangat aku hindari malah terjadi, aldo lebih nyaman dan cocok berteman denganku. Hampir setiap hari aku smsan dengan aldo, bercerita-bercerita tentang teman, keluarga bahkan tentang cinta monyet masa SMP. Ternyata aku dan aldo sama-sama kagum saat pertamakali melihat. Aldo melihatku saat awal masuk SMA yang pada saat itu aku belum mengenakan kerudung, “aldo ngga tau kalau cewe yang aldo kagumin waktu itu ternyata okta, okta sekarang berubah banget udah mengenakan kerudung”, sedangkan aku kagum dengan aldo sejak aku melihatnya diparkiran, aku lihat dari depan kelasku dilantai 2, pada saat itu entah kenapa hatiku berdebar dan aku senyum-senyum sendiri melihatnya. Setelah berbulan-bulan aku kenal dengannya, aku berkenalan dengan maminya, dengan adik-adiknya dan akhhirnya aku dan aldo melanjutkan pertemanan tersebut bukan sebagai mak comblang lagi buat ica dan aldo melainkan menjadi teman dekatnya.

Lanjut cerita, saat kenaikan kelas sebelas ternyata aku sekelas sama aldo. Wowww!! Menyenangkan sekali, saat itu semangat belajarku semakin meningkat, aku tidak mau nilaiku jelek karena malu dengan aldo, aldo adalah laki-laki yang pintar hanya saja dia sedikit malas, wajar lah cowo kalau ngga malas ya bukan cowo, hehe. Tapi merupakan perbedaan yang memperkuat pertemanan aku dan aldo, aldo pintar namun sedikit malas, aku rajin tetapi aku sedikit tulalit dalam pelajaran. Kenalkan, ada putri yang kemudian dipanggil ciput, ada asma yang akhirnya kami panggil dengan panggilan madut karena sedikit ndut, lalu yang imut dan paling kecil diantara kami yaitu annida yang dipanggil nyingnying. Kami berempat duduk berdekatan, aku dan ciput duduk semeja, dan nyingnying dan madut duduk semeja tepat dibelakang aku dan ciput. Mereka adalah teman baruku dikelas sebelas dan akan sekelas lagi dikelas dua belas.
Aku tidak mengerti entah kenapa aku bisa langsung dekat dengan mereka, aku merasakan kecocokan dengan mereka, mereka mengerti aku yang jail, seneng bercanda, dan sedikit tulalit dalam pelajaran. Namun diantara mereka aku adalah siswi yang paling taat aturan, disiplin dan tepat waktu. Yang kalau mereka sebut aku ini kurang bergaul anak rumahan banget.

Suatu ketika disaat jam istirahat kami masih mengerjakan tugas yang harus dikumpulin pada jam yang telah ditentukan guru. Kamipun sepakat untuk tidak kekantin karena ingin menyelesaikan tugas karena waktu sudah tinggal sedikit lagi harus sudah dikumpulkan. Namun diluar dari kesepakatan, perut mulai lapar ..
“udah selesai belum ta?” Tanya madut yang sudah kelelahan.
“udah kok nih dikit lagi, ciput sama nyingnying udah belum?” Jawabku.
“udah juga kok, ayukkk ehh ke kantin.. laper banget gue” Jawab nyinying.
“tapi 10 menit lagi bel masuk pelajaran sejarah” Jawab ciput.
“gapapa putt, yukk” Jawab nyingnying.
“yaudah ayoo, tugasnya dikumpulin sini jadi 1 trus kasih ke ketua kelas aja” jawabku.

Bell masuk pun berbunyi..
“yaaahhh masuk nih gimana dong baru aja mesen” Tanyaku memelas.
“gpp ta kita masuk telat aja, lagian bosenin pelajaran sejarah bikin ngantuk” Jawab madut.
“ia trus kalau ngomong muncrat pula, hehe” Jawab ciput.
“atauga ga usah masuk aja pelajaran dia, bapaknya ngga akan ngasih tugas dan absen kok” Jawab nyingnying sambil asik makan soto ayam.
“yaaahhh tapi okta takut” Jawabku.
“gapapa sekali-sekali kita nakal dikit” Jawab ciput.

Setelah selesai belajar di jam terakhir, kami bergegas membereskan buku dan alat tulis kami, namun hari ini akan panjang lamunku. “besok semua mata pelajaran ada tugas nih, udah pada ngerjain belum?” sahutku.
“belum, eh bisa kali kita kerjain bareng aja dirumah lu” ujar madut.
“ayo aja okta mah, yang lain gimana bisa gak?” jawabku.
“iya bisa tapi jauh gak ta rumah lu?” sahut nyingnying.
“engga kok cuma 20 menit nying” jawabku santai.

Lalu kami berempat boncengan berdua-berdua di motorku dan madut. Madut berdua sama ciput karena rumah mereka berdekatan, aku berdua nyingnying karena rumah kami berdekatan dan 1 hal yang buat aku harus selalu boncengin nyingnying, yaitu karena nyingnying tidak bisa mengendarai motor, “huhu udah SMA blm bisa ngendarain motor, dasar kecilll”.

Sesampainya dirumahku kami segera mengerjakan tugas diruang tamu, waktu terus berlalu hingga waktu sudah sore. namun baru dua tugas terselesaikan pada hari itu untuk mata pelajaran besok, kami putuskan untuk mengobrol saja karena kepala kami sudah cukup lelah berifikir. Obrolan kami ya tidak jauh-jauh dari seputar sekolah dan pelajaran yang diselingi dengan candaan.

Keesokan hari, aku berangkat sekolah dengan sepada motor kesayangan aku Mio warna ungu, jacket, helm, dan tas yang juga berwarna ungu. Aku sangat semangat untuk datang lebih awal karena ada tugas yang belum terselesaikan untuk hari ini “hehe... mau nanya-nanya ke temen yang sudah mengerjakan atau bisa disebut dengan nyontek”.
“ayah mamah aku berangkat ya, Assalamualaikum” Pamitku kepada ayah dan mamah.
“iya hati-hati, ngga sarapan dulu?, nanti disekolah makan yaa!” Pertanyaan penuh perhatian dari mamah yang selalu diucapkan setiap pagi.
“hati-hati dijalan, jangan ngebut baca doa dulu,SIM sama STNK udah dibawa ?” Ucap ayah yang penuh perhatian setiap aku berangkat sekolah ayah selalu mengeluarkan motorku dan menungguku di depan hingga aku sudah tidak terlihat lagi dijalan sepanjang gang rumah.

Sesampainya di sekolah, aku kekelas dan dikelas sudah ada madut, nyingnying dan ciput yang sedang asik menyalin tugas dengan duduk bertiga dalam 1 meja. Akupun tidak ketinggalan, aku ikutan menyalin tugas. Tidak lama bell masukpun berbunyi....

Hari demi hari, kami merasa semakin nyaman dengan pertemanan ini, semakin mengenal satu sama lain. Sikap, sifat, kebiasaan, kesukaan dan hal buruk yang dimiliki masing-masing berbeda. Namun tanpa disadari madut dan nyingnying mempunyai kemampuan dalam berfikir pelajaran yang lebih dari aku dan ciput. Aku dan ciput bisa dibilang penghibur dari mereka, dan mereka bisa dibilang guru private bagi aku dan ciput. Kami saling melengkapi disaat madut dan nyingnying sedang lelah mengerjakan tugas akuntansi yang pada saat itu mereka tidak mendapatkan hasil yang balance, aku dan ciput menghadap kebelakang isengin mereka dengan mengambil HP nya, saat itu komunikasi lagi gencar-gencarnya menggunakan via BBM.
“ Aduh lagi galau banget nihhhh, yang mau dengerin curhatanku PING!!!” Ketikan status di BBM madut yang diketik ciput.
“ Aduuuhhh badanku mungil banget, yang gemes PING!!!” Ketikanku distatus BBM nyingnying.
Lalu HP mereka berbunyi terus yang membuat madut dan nyingnying kebingungan “siapa nih yang BBM terus kok HP gue rame ya” Ucap heran madut dan nyingnying. Aku dan ciput tidak henti-hentinya ketawa hingga sakit perut.

Bell istirahat berbunyi.. aku dan ciput langsung menghadap kebelakang untuk mengajak madut dan nyingnying ke kantin. Tetapi pada saat itu madut lagi asik dengan Hpnya.
 “taa, cakep gaa?” Tanya madut memberikan poto cowok di Hpnya.
“cakep maakk, itu pacarnya madut?” Tanya penasaranku.
 “liaatt deh nihhh “ Madut menunjukan tampilan gambar google di Hpnya.
“lhaaaa itu ada poto pacarnya madut digoogle” Ucapku terheran-heran.
“bukaannn oktaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!! Hahahahahhaha”
Kamipun terkagetttt !.
“lu ngapain masang poto itu cowok wkwkwkwk??” Celetukan nyingnying.
“biar keliatan punya pacar heheheh” Jawab madut.
“yaaaammmmpuuuun maaduuutt!!!!!” Jawab ciput dengan nada kencang.
Madut masih aja ketawa ngakak, apalagi disaat kita triak kaget ia makin geli ketawanya.
Tidak terasa 30 menit sudah kami bercanda dan tertawa, dan pada akhirnya kami tidak ke kantin “untung okta bawa roti dan minum” Ucapku sambil meledek mereka. Namun apadaya ledekanku malah membuat aku kalah, rotiku diserbu sama mereka..huhu

Senin, dipagi hari yang sangat cerah ini, kami mengikuti upacara bendera.
“sini eh barisnya paling belakang aja” Ucap nyingnying.
“nyingnying, yang kecil di depan biar bisa kelihatan”. Sahutku.
“udah ah berisik, sini ayo dibelakang aja. Jawaban nyingnying yang sedikit geregetan.
“duduk ah, cape guee” Ucap madut.
“yaudah duduk gih kalau ada pengawas gue kasih kode” jawab ciput.
“enak juga ya dibarisan belakang ngga kena panas” Sahutku.
Kurang lebih 30 menit kami beridiri di lapangan untuk mengikuti upacara, nanum upacara kali ini sangat menyenangkan, berdiri dibarisan belakang, tidak kena panas, bisa duduk, bisa berbicara tidak seperti biasanya yang duduk didepan hanya bisa diam mengikuti jalannya upacara yang sedang berlangsung.

Keesokan harinya aku sekolah dijemput dengan aldo teman dekatku. Yaaa kalau kata temen-temen sih itu pacar.. hehe.
“duhhh udah jam 06:15 kok belum jemput sih, biasanya jam segini aku udah berangkat” Ucapku saat gelisah menunggu Aldo.
“aldo belum jemput? Nanti kalau jam 06:30 belum jemput juga, kamu berangkat aja naik motor sendiri” Sahut ayah.
“sekarang udah jam 06:20 belum datang juga, huh ngga ada kabar juga” Kesalku.
“Assalamualaikum Okta”
“Waalaikumsalam, kok baru jemput sih” Jawabku.
“tadi macet banget digemanurani, ngga bisa gerak sama sekali 15 menit ketahan disitu, maaf yaa.. tenang aja sebelum jam 7 kita pasti udahh sampai sekolah”Jawabnya.
“oh gitu, ia digemanurani emang macet mulu, aku lupa ngasih tau” Sahutku.

Setelah perbincangan itu, kami pamit dengan ayah mamah.
Tepat jam 06.30 kami berangkat, kami tidak melewati jalan gemanurani yang macet itu.
“Alhamdulilah belum telat, masih jam 06.50 masih ada waktu 10 menit buat nenangin diri sebelum pelajaran dimulai” Ucapku dengan wajah lemas.
Sambil menunggu bell masuk, Aldo mengajakku berbicara.
“setiap menghadapi masalah tetap harus tenang ya, semua ada jalan keluarnya.. tadi kita tetap jalan santai Alhamdulillah tidak telat, dijalan kalau kita terburu-buru dengan fikiran yang tidak tenang malah akan berasa lama dan membahayakan”. Nasihat Aldo.
“iya, maaf ya tadi sempat kesal.. karena dari dulu diajarin disiplin, tepat waktu dan ngga boleh ngelanggar peraturan sama ayah. Kan tadi hampir saja telat, ngelanggar peraturan dan pasti nanti dihukum” Jawabku.
“orang yang tidak pernah membuat kesalahan, mereka tidak pernah membuat penemuan dan tidak akan mencapai apapun dalam hidupnya”
“hemmm.. iya juga yaa.. “ Jawabku menghembuskan napas.

Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, dan tahun demi tahun telah berlalu begitu cepat. Tak terasa sekarang aku sudah meninggalkan masa SMA itu. Aku telah melepaskan statusku sebagai seorang pelajar menjadi seorang mahasiswi. Antara senang dan sedih. Senang karna aku akan memasuki dunia baru dalam hidupku. Dunia yang sangat berbeda dengan duniaku sebelumnya. Tetapi aku juga sedih, karna aku harus berpisah dengan teman-teman yang aku sayangi. Teman- teman yang telah mengajarkanku banyak hal. Mengajariku tentang arti pertemanan, kebersamaan, kebahagian, dan juga cinta. Masa SMA adalah awal aku merasakan kehidupan yang lebih indah. Aku merasakan apa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, aku melakukan hal-hal baru yang sebelumnya aku takuti untuk melakukannya, dan aku mulai diberikan kepercayaan dari orang tuaku yang selama ini aku masih dianggap anak yang belum bisa pergi sendiri.

Berbagi bersama tidak akan pernah terlupa, semua kenangan masa-masa indah di sekolah, dengan kelas-kelas yang penuh canda tawa, dengan meja-meja yang penuh coretan berjuta cerita, kita telah lalui dan ukir kenangan indah bersama di bangku SMA,  sekarang mari kita sekali lagi melangkah berjuang bersama untuk menggapai cita-cita menempuh indahnya masa-masa kuliah menggapai gelar yang diinginkan.


Penulis             : Oktarina Dwi Putri