Sabtu, 23 April 2016

Tugas 2 (Softskill Bahasa Indonesia 2)

Masa Sekolah Menengah Atas


Sekolah pada masa SMA adalah hal yang paling mengesankan, masih teringat dalam memoriku saat masa perkenalan dengan teman-temanku. Tak kenal maka tak sayang itu sebabnya kami beramah tamah agar saling mengenal satu sama lain. Pada masa ospek disekolah, kami sangat canggung untuk memulai pembicaraan. Misalnya, untuk berkenalan “Hai kamu.” Sahutku, lalu ia membalasnya “hai juga.” , mulailah pembicaraan dengan menanyakan nama, tempat tinggal, dan hobby serta kesukaan kami.
Pada hari pertama ospek, kami merasakan amat lelah dan senang. Dibalik kelelahan itu ada kepuasan tersendiri karena berkumpulnya kami bersama merupakan moment yang sangat berharga dan tak akan dapat dilupakan. Kemudian kami mulai semakin mengenal dengan yang lainnya. Banyak senior disana yang kata orang tuh cari-cari perhatian, agar bisa dekat dengan kelompok kami, tetapi kami sepakat untuk tidak mencari-cari perhatian seperti kebanyakan orang lain. Ospek tersebut diadakan 3 hari di kawasan GOR Bekasi.
Setelah masa ospek selesai ternyata kisah pertemanan kami berlanjut. Ternyata oh ternyata kami sekelas, kenalkan ada Retti, Wulan, Vina, dan Ica. Namun..... kelas itu hanya sementara.. dan pada akhirnya kami terpisah.. Yasudahlah walaupun tidak sekelas tetapi kami selalu menyempatkan untuk bermain bersama yang kebetulan rumah kami berdekatan.
Suatu saat ica bercerita kepadaku tentang perasaannya yang sedang kagum dengan salah satu cowo dikelas sebelahku.
“aku seneng sama cowo itu taa, namanya siapa ya?” Ucap Ica.
“tanya aja caa, kenalan” Jawabku.
“ngga ah malu, comblangin dong ta” Ica memelas kepadaku.
Aku mencari tahu tentang cowo itu dari temanku yang sekelas dengannya. Setelah aku mengetahui nama dan nomer handphonenya, aku langsung smsnya.
“Aldo, ini okta temennya mia.. temen okta ada yang mau kenal sama aldo nih namanya ica, okta boleh kasih nomer aldo ke ica?” Tanyaku.
“boleh kok, kasih aja okta” Jawab aldo.
Aku langsung memberikan nomer aldo ke ica, dan membeitahu kalau aldo mau kenalan sama ica. Hari demi hari aldo dan ica semakin kenal dengan cara obrolannya via sms, ica sering memperhatikan aldo disekolah, mencari tahu tentang aldo dan keluarganya. Namun hal  yang sangat aku hindari malah terjadi, aldo lebih nyaman dan cocok berteman denganku. Hampir setiap hari aku smsan dengan aldo, bercerita-bercerita tentang teman, keluarga bahkan tentang cinta monyet masa SMP. Ternyata aku dan aldo sama-sama kagum saat pertamakali melihat. Aldo melihatku saat awal masuk SMA yang pada saat itu aku belum mengenakan kerudung, “aldo ngga tau kalau cewe yang aldo kagumin waktu itu ternyata okta, okta sekarang berubah banget udah mengenakan kerudung”, sedangkan aku kagum dengan aldo sejak aku melihatnya diparkiran, aku lihat dari depan kelasku dilantai 2, pada saat itu entah kenapa hatiku berdebar dan aku senyum-senyum sendiri melihatnya. Setelah berbulan-bulan aku kenal dengannya, aku berkenalan dengan maminya, dengan adik-adiknya dan akhhirnya aku dan aldo melanjutkan pertemanan tersebut bukan sebagai mak comblang lagi buat ica dan aldo melainkan menjadi teman dekatnya.

Lanjut cerita, saat kenaikan kelas sebelas ternyata aku sekelas sama aldo. Wowww!! Menyenangkan sekali, saat itu semangat belajarku semakin meningkat, aku tidak mau nilaiku jelek karena malu dengan aldo, aldo adalah laki-laki yang pintar hanya saja dia sedikit malas, wajar lah cowo kalau ngga malas ya bukan cowo, hehe. Tapi merupakan perbedaan yang memperkuat pertemanan aku dan aldo, aldo pintar namun sedikit malas, aku rajin tetapi aku sedikit tulalit dalam pelajaran. Kenalkan, ada putri yang kemudian dipanggil ciput, ada asma yang akhirnya kami panggil dengan panggilan madut karena sedikit ndut, lalu yang imut dan paling kecil diantara kami yaitu annida yang dipanggil nyingnying. Kami berempat duduk berdekatan, aku dan ciput duduk semeja, dan nyingnying dan madut duduk semeja tepat dibelakang aku dan ciput. Mereka adalah teman baruku dikelas sebelas dan akan sekelas lagi dikelas dua belas.
Aku tidak mengerti entah kenapa aku bisa langsung dekat dengan mereka, aku merasakan kecocokan dengan mereka, mereka mengerti aku yang jail, seneng bercanda, dan sedikit tulalit dalam pelajaran. Namun diantara mereka aku adalah siswi yang paling taat aturan, disiplin dan tepat waktu. Yang kalau mereka sebut aku ini kurang bergaul anak rumahan banget.

Suatu ketika disaat jam istirahat kami masih mengerjakan tugas yang harus dikumpulin pada jam yang telah ditentukan guru. Kamipun sepakat untuk tidak kekantin karena ingin menyelesaikan tugas karena waktu sudah tinggal sedikit lagi harus sudah dikumpulkan. Namun diluar dari kesepakatan, perut mulai lapar ..
“udah selesai belum ta?” Tanya madut yang sudah kelelahan.
“udah kok nih dikit lagi, ciput sama nyingnying udah belum?” Jawabku.
“udah juga kok, ayukkk ehh ke kantin.. laper banget gue” Jawab nyinying.
“tapi 10 menit lagi bel masuk pelajaran sejarah” Jawab ciput.
“gapapa putt, yukk” Jawab nyingnying.
“yaudah ayoo, tugasnya dikumpulin sini jadi 1 trus kasih ke ketua kelas aja” jawabku.

Bell masuk pun berbunyi..
“yaaahhh masuk nih gimana dong baru aja mesen” Tanyaku memelas.
“gpp ta kita masuk telat aja, lagian bosenin pelajaran sejarah bikin ngantuk” Jawab madut.
“ia trus kalau ngomong muncrat pula, hehe” Jawab ciput.
“atauga ga usah masuk aja pelajaran dia, bapaknya ngga akan ngasih tugas dan absen kok” Jawab nyingnying sambil asik makan soto ayam.
“yaaahhh tapi okta takut” Jawabku.
“gapapa sekali-sekali kita nakal dikit” Jawab ciput.

Setelah selesai belajar di jam terakhir, kami bergegas membereskan buku dan alat tulis kami, namun hari ini akan panjang lamunku. “besok semua mata pelajaran ada tugas nih, udah pada ngerjain belum?” sahutku.
“belum, eh bisa kali kita kerjain bareng aja dirumah lu” ujar madut.
“ayo aja okta mah, yang lain gimana bisa gak?” jawabku.
“iya bisa tapi jauh gak ta rumah lu?” sahut nyingnying.
“engga kok cuma 20 menit nying” jawabku santai.

Lalu kami berempat boncengan berdua-berdua di motorku dan madut. Madut berdua sama ciput karena rumah mereka berdekatan, aku berdua nyingnying karena rumah kami berdekatan dan 1 hal yang buat aku harus selalu boncengin nyingnying, yaitu karena nyingnying tidak bisa mengendarai motor, “huhu udah SMA blm bisa ngendarain motor, dasar kecilll”.

Sesampainya dirumahku kami segera mengerjakan tugas diruang tamu, waktu terus berlalu hingga waktu sudah sore. namun baru dua tugas terselesaikan pada hari itu untuk mata pelajaran besok, kami putuskan untuk mengobrol saja karena kepala kami sudah cukup lelah berifikir. Obrolan kami ya tidak jauh-jauh dari seputar sekolah dan pelajaran yang diselingi dengan candaan.

Keesokan hari, aku berangkat sekolah dengan sepada motor kesayangan aku Mio warna ungu, jacket, helm, dan tas yang juga berwarna ungu. Aku sangat semangat untuk datang lebih awal karena ada tugas yang belum terselesaikan untuk hari ini “hehe... mau nanya-nanya ke temen yang sudah mengerjakan atau bisa disebut dengan nyontek”.
“ayah mamah aku berangkat ya, Assalamualaikum” Pamitku kepada ayah dan mamah.
“iya hati-hati, ngga sarapan dulu?, nanti disekolah makan yaa!” Pertanyaan penuh perhatian dari mamah yang selalu diucapkan setiap pagi.
“hati-hati dijalan, jangan ngebut baca doa dulu,SIM sama STNK udah dibawa ?” Ucap ayah yang penuh perhatian setiap aku berangkat sekolah ayah selalu mengeluarkan motorku dan menungguku di depan hingga aku sudah tidak terlihat lagi dijalan sepanjang gang rumah.

Sesampainya di sekolah, aku kekelas dan dikelas sudah ada madut, nyingnying dan ciput yang sedang asik menyalin tugas dengan duduk bertiga dalam 1 meja. Akupun tidak ketinggalan, aku ikutan menyalin tugas. Tidak lama bell masukpun berbunyi....

Hari demi hari, kami merasa semakin nyaman dengan pertemanan ini, semakin mengenal satu sama lain. Sikap, sifat, kebiasaan, kesukaan dan hal buruk yang dimiliki masing-masing berbeda. Namun tanpa disadari madut dan nyingnying mempunyai kemampuan dalam berfikir pelajaran yang lebih dari aku dan ciput. Aku dan ciput bisa dibilang penghibur dari mereka, dan mereka bisa dibilang guru private bagi aku dan ciput. Kami saling melengkapi disaat madut dan nyingnying sedang lelah mengerjakan tugas akuntansi yang pada saat itu mereka tidak mendapatkan hasil yang balance, aku dan ciput menghadap kebelakang isengin mereka dengan mengambil HP nya, saat itu komunikasi lagi gencar-gencarnya menggunakan via BBM.
“ Aduh lagi galau banget nihhhh, yang mau dengerin curhatanku PING!!!” Ketikan status di BBM madut yang diketik ciput.
“ Aduuuhhh badanku mungil banget, yang gemes PING!!!” Ketikanku distatus BBM nyingnying.
Lalu HP mereka berbunyi terus yang membuat madut dan nyingnying kebingungan “siapa nih yang BBM terus kok HP gue rame ya” Ucap heran madut dan nyingnying. Aku dan ciput tidak henti-hentinya ketawa hingga sakit perut.

Bell istirahat berbunyi.. aku dan ciput langsung menghadap kebelakang untuk mengajak madut dan nyingnying ke kantin. Tetapi pada saat itu madut lagi asik dengan Hpnya.
 “taa, cakep gaa?” Tanya madut memberikan poto cowok di Hpnya.
“cakep maakk, itu pacarnya madut?” Tanya penasaranku.
 “liaatt deh nihhh “ Madut menunjukan tampilan gambar google di Hpnya.
“lhaaaa itu ada poto pacarnya madut digoogle” Ucapku terheran-heran.
“bukaannn oktaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!! Hahahahahhaha”
Kamipun terkagetttt !.
“lu ngapain masang poto itu cowok wkwkwkwk??” Celetukan nyingnying.
“biar keliatan punya pacar heheheh” Jawab madut.
“yaaaammmmpuuuun maaduuutt!!!!!” Jawab ciput dengan nada kencang.
Madut masih aja ketawa ngakak, apalagi disaat kita triak kaget ia makin geli ketawanya.
Tidak terasa 30 menit sudah kami bercanda dan tertawa, dan pada akhirnya kami tidak ke kantin “untung okta bawa roti dan minum” Ucapku sambil meledek mereka. Namun apadaya ledekanku malah membuat aku kalah, rotiku diserbu sama mereka..huhu

Senin, dipagi hari yang sangat cerah ini, kami mengikuti upacara bendera.
“sini eh barisnya paling belakang aja” Ucap nyingnying.
“nyingnying, yang kecil di depan biar bisa kelihatan”. Sahutku.
“udah ah berisik, sini ayo dibelakang aja. Jawaban nyingnying yang sedikit geregetan.
“duduk ah, cape guee” Ucap madut.
“yaudah duduk gih kalau ada pengawas gue kasih kode” jawab ciput.
“enak juga ya dibarisan belakang ngga kena panas” Sahutku.
Kurang lebih 30 menit kami beridiri di lapangan untuk mengikuti upacara, nanum upacara kali ini sangat menyenangkan, berdiri dibarisan belakang, tidak kena panas, bisa duduk, bisa berbicara tidak seperti biasanya yang duduk didepan hanya bisa diam mengikuti jalannya upacara yang sedang berlangsung.

Keesokan harinya aku sekolah dijemput dengan aldo teman dekatku. Yaaa kalau kata temen-temen sih itu pacar.. hehe.
“duhhh udah jam 06:15 kok belum jemput sih, biasanya jam segini aku udah berangkat” Ucapku saat gelisah menunggu Aldo.
“aldo belum jemput? Nanti kalau jam 06:30 belum jemput juga, kamu berangkat aja naik motor sendiri” Sahut ayah.
“sekarang udah jam 06:20 belum datang juga, huh ngga ada kabar juga” Kesalku.
“Assalamualaikum Okta”
“Waalaikumsalam, kok baru jemput sih” Jawabku.
“tadi macet banget digemanurani, ngga bisa gerak sama sekali 15 menit ketahan disitu, maaf yaa.. tenang aja sebelum jam 7 kita pasti udahh sampai sekolah”Jawabnya.
“oh gitu, ia digemanurani emang macet mulu, aku lupa ngasih tau” Sahutku.

Setelah perbincangan itu, kami pamit dengan ayah mamah.
Tepat jam 06.30 kami berangkat, kami tidak melewati jalan gemanurani yang macet itu.
“Alhamdulilah belum telat, masih jam 06.50 masih ada waktu 10 menit buat nenangin diri sebelum pelajaran dimulai” Ucapku dengan wajah lemas.
Sambil menunggu bell masuk, Aldo mengajakku berbicara.
“setiap menghadapi masalah tetap harus tenang ya, semua ada jalan keluarnya.. tadi kita tetap jalan santai Alhamdulillah tidak telat, dijalan kalau kita terburu-buru dengan fikiran yang tidak tenang malah akan berasa lama dan membahayakan”. Nasihat Aldo.
“iya, maaf ya tadi sempat kesal.. karena dari dulu diajarin disiplin, tepat waktu dan ngga boleh ngelanggar peraturan sama ayah. Kan tadi hampir saja telat, ngelanggar peraturan dan pasti nanti dihukum” Jawabku.
“orang yang tidak pernah membuat kesalahan, mereka tidak pernah membuat penemuan dan tidak akan mencapai apapun dalam hidupnya”
“hemmm.. iya juga yaa.. “ Jawabku menghembuskan napas.

Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, dan tahun demi tahun telah berlalu begitu cepat. Tak terasa sekarang aku sudah meninggalkan masa SMA itu. Aku telah melepaskan statusku sebagai seorang pelajar menjadi seorang mahasiswi. Antara senang dan sedih. Senang karna aku akan memasuki dunia baru dalam hidupku. Dunia yang sangat berbeda dengan duniaku sebelumnya. Tetapi aku juga sedih, karna aku harus berpisah dengan teman-teman yang aku sayangi. Teman- teman yang telah mengajarkanku banyak hal. Mengajariku tentang arti pertemanan, kebersamaan, kebahagian, dan juga cinta. Masa SMA adalah awal aku merasakan kehidupan yang lebih indah. Aku merasakan apa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, aku melakukan hal-hal baru yang sebelumnya aku takuti untuk melakukannya, dan aku mulai diberikan kepercayaan dari orang tuaku yang selama ini aku masih dianggap anak yang belum bisa pergi sendiri.

Berbagi bersama tidak akan pernah terlupa, semua kenangan masa-masa indah di sekolah, dengan kelas-kelas yang penuh canda tawa, dengan meja-meja yang penuh coretan berjuta cerita, kita telah lalui dan ukir kenangan indah bersama di bangku SMA,  sekarang mari kita sekali lagi melangkah berjuang bersama untuk menggapai cita-cita menempuh indahnya masa-masa kuliah menggapai gelar yang diinginkan.


Penulis             : Oktarina Dwi Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar