Kamis, 14 November 2013

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI dan CERPEN "MANUSIA DAN HARAPAN"



  • Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

  • Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

  • Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya bangsa.
Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikma, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayatioleh generasi kini.

  • Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

Contohnya : Cerpen
Tema : “Manusia dan Harapan”
Harapanku untuk keterima di Universitas Negeri


Universitas Negeri. Ya ! siapa yang tidak tahu Universitas Negeri. Dimana semua Siswa/Siswi Tingkat Atas termasuk aku ingin keterima di  Universitas Negeri. Universitas Negeri Jakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Islam Negeri Jakarta dan Universitas Pendidikan Indonesia adalah pilihan aku. Aku memilih jurusan Manajemen di UNJ (Universitas Negeri Jakarta),  jurusan Ilmu Administrasi Negara di UNPAD (Universitas Padjajaran), jurusan Manajemen di Universitas Islam Negeri Jakarta, dan di Universitas Pendidikan Indonesia aku juga memilih jurusan Manajemen karena jurusan ini yang aku cita-citakan, aku ingin menjadi orang yang sukses dan dapat dengan sempurna membangun atau mengelolah Perusahaan yang besar dengan ilmu manajemen yang aku pelajari dan aku pahami di perkuliahan nanti.

Bulan Mei pun tiba, bulan yang aku tunggu-tunggu karena dibulan ini hasil SNMPTN akan di beritahukan keterima atau tidaknya.
SNMPTN ini adalah jalur undangan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, yang dilihat dari nilai raport dari semester 1-5, alhamdulillah nilaiku menaik dari semeter 1-5.tapi ..

“nilaiku belum ada apa-apanya dibanding temen-temenku yang pintar, apalagi ini seluruh indonesia, kemungkinan untuk keterima begitu kecil” ucapku dalam hati dengan wajah sedih

Tepat pada tanggal 27 Mei 2013, ayah, mamah dan kakakku pun sudah bawel menanyakan “keterima ga ?”.

“maaf  mah, yah, kak aku ngga keterima di Universitas Negeri” ucapku ke Mamah, Ayah, dan kakak dengan wajah kecewa

“tidak apa-apa, nanti ikut SBMPTN ya, belajar yang sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang memuaskan, jangan lupa berdoa memohon kemudahan dalam segala urusan kamu untuk mencapai harapan kamu untuk masuk universitas negeri dan mintalah doa ke kakek dan nenek” nasehat Ayahku

Pendaftaran SBMPTN pun mulai aku isi, aku menyalakan laptop mengisi pendaftaran SBMPTN di ruang keluarga ditemani keluarga Mamah Ayah dan Kakak yang tak pernah lelah utuk mendukung aku, Kakak aku yang membantuku isi pendaftaran SBMPTN, jurusan dan Perguruan Tinggi pun Mamah, Ayah, dan Kakak aku yang memilih aku hanya jawab “ia sanggup kalau harus jauh dari orang tua, bila keterima di univeritas yang jauh dari sini”ucapku dengan wajah yakin namun hati ragu.

“ini de, sudah kakak daftarin tinggal kamu print, kakak daftarin Sub Panlok : Bekasi, dan kamu dapat lokasi ujian di Universitas Unisma Bekasi, Ruang 24”penjelasan kakak dengan senyum yang membuatku senang.
Dengan senang dan semangat aku ambil printer lalu aku print kartu pendaftaran SBMPTN yang telah kakak aku daftarkan.

Hari Selasa tepatnya pada tanggal 18 Juni 2013 dengan semangat dan persiapan yang telah aku siapkan dihari sebelumnya aku berangkat ke Universitas Unisma Bekasi untuk mengikuti ujian SBMPTN yang di mulai Pukul 07.30.

“Assalamualaikum Mah, Yah, Kak aku berangkat, doakan aku ya” dengan wajah ceria, tak ketinggalan aku salim ke Mamah, Ayah dan Kakak aku.
Sesampainya di Universitas Unisma Bekasi,aku mencari ruangan dan duduk ditempat yang sudah disediakan..

“Ya Allah mudahkanlah aku dalam menghadapi dan mengerjakan soal ujian SBMPTN ini” Doa ku di waktu sebelum Ujian di mulai

Hari pertama pun berlalu, keesokan harinya aku datang lagi ke Universitas Unisma Bekasi karena dijadwalkan Ujian SBMPTN dilaksanakan 2 hari.

“alhamdulillah, sudah selesai.. Semoga keterima” ucapku dalam hati setelah selesai ujian di hari ke dua

Tangga 8 Juli 2013 pengumumman hasil Ujian SBMPTN pun mulai di siarkan di internet, aku membuka linknya dan aku tulis Nomer Peserta aku. Dan hasilnya..

“tidak diterimaaaaaaaa!!!” teriakku disaat membaca hasilnya.

“yasudah kamu kan mendapat beasiswa dari Universita Gunadarma, dan sudah daftar, kamu disitu saja, perjalanan ke kampus dekat jadi mamah tidak terlalu khawatir karena kamu masih dekat sini, kuliah dimana saja sama aja, tergantung kamu yang menjalankannya, Insyaallah mamah masih sanggup membiayain kamu kuliah sampai S1,kuliah di Universitas Swasta tidak murah , kamu belajar yang sungguh-sungguh ya” ucap mamah untuk membuat aku bangkit kembali.

Harapan, semua manusia pasti punya harapan, harapan yaitu keinginan kita yang kita cita-citakan atau yang sangat kita inginkankan untuk terwujudkan. Untuk mencapai harapan itu kita butuh keyakinan, usaha dan doa. Seperti aku yang berharap masuk ke universitas negeri walau itu tidak terwujudkan, tapi aku tidak menyesal ataupun kapok untuk mengharapkan sesuatu yang kelak aku inginkan,karena aku yakin dibalik semua ini ada hikmahnya,mungkin usaha aku untuk memperjuangkan harapan itu kurang, atau mungkin kesuksesan aku ada di Universitas Gunadarma??hanya Allah yang tahu, aku hanya bisa berdoa, belajar yang sungguh-sungguh dan usaha untuk memperjuangkannya. Hanya 1 penyemangatku untuk menggapai kesuksesan yaitu (membayangkan wajah orang tua aku yang sudah susah payah mendidik dan membiayai aku sampai aku bisa menuntut ilmu di Universitas Gunadarma ini)

Hmmmm....
Mejadi sukses itu memang susah, tapi lebih susah lagi jika kita tidak memiliki harapan dan impian yang membuat kita menjadi semangat untuk hidup lebih baik.

Jangan menyerah meskipun segala sesuatu terlihat suram sekarang, jangan menyerah !!

Jika kamu bekerja keras, tidak menyerah dan selalu berdoa, Insyaallah segala sesuatu akan selalu lebih baik. Seringkali mimpi kita hanya berada di hulu sungai. Apa yang kita butuhkan adalah keberanian untuk mendorong diri kita untuk mewujudkan harapan, keinginan untuk menjadi lebih baik, ataupun cita-cita yang ingin kita gapai.



Selasa, 08 Oktober 2013

PRO MENANGGAPI KASUS MISS WORLD



Pada Tahun 2013 ini, Indonesia berkesempatan mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah diadakannya ajang kontes kecantikan bernama Miss World . Miss World adalah kontes kecantikan yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara.

Bila kasus miss world ini di kaitkan dengan 7 Unsur Budaya, miss world mempunyai pengaruh dari segi  :

      1.  Sistem pencaharian + ekonomi
Dengan adanya miss world ini Negara di Indonesia mendapatkan keuntungan terutama perekonomian di Bali akan lebih meningkat lagi.

2. Sistem religi
Dari seluruh masyarakat Islam Indonesia menilai bahwa miss world ini sangat bertolak belakang dengan ajaran Agama Islam. Namun panitia acara miss world ini sudah membuat aturan bahwa kontestan harus mengikuti peraturan sesuai dengan budaya Indonesia. Dengan senang hati para kontestan mengikuti aturan tersebut dan mengenakan pakaian tradisional.

3. Teknologi
Pengadaan tambahan alat-alat panggung serta kecahinggan sistem penyelenggaran pada media komunikasi seperti televisi,youtube,sosial media,dll.

4.  Pengetahuan
Ilmu serta berbagai macam budaya yang ada diseluruh dunia dipadukan dalam suatu kontes kecantikan.

5.  Bahasa
Para kontestan di ajarkan lebih mendalam tentang arti sesungguhnya dari bahasa Indonesia kita tercinta.

6. Sistem organisasi masyarakat.
Tereksplorasinya kebuyaan lokal di mata dunia.

7.  Kesenian
Dalam segi kesenian miss world ini memperkenalkan budaya Indonesia yang bagus dan beragam ke dunia.

MEMBELI WAKTU



Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul  21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu  sangat melelahkan baginya. Sesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah.  Sepertinya ia sudah menunggu lama.
“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.
Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja,  dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.
“Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”, kata sang anak.
“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta  uang lagi ya?”, jawab sang ayah.
“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya.
“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan  rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah.
Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.
Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.
“Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”
“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”
Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”
“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”
“Tapi papa..”
“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi.
Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya.
Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000.
Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata  “Maafin Papa ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu  juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?”
“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”
“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang Papa.
“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Tadi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa” Sang Papa cuma terdiam.
Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis..
Ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..
“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.
“Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa  bekerja keras. Maafkan Papa anakku” kata sang Papa ditengah suara tangisnya.
Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papanya.
=================================================
Saya ingin bertanya kepada Anda saat ini..
Sebetulnya, apakah alasan Anda untuk bekerja sangat keras dan mencari kesuksesan karir Anda?
Demi uang yang banyak? Atau sesungguhnya demi keluarga Anda?
Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sehingga kita melupakan bahwa di akhir, keluargalah yang terpenting.
Tidak ada gunanya Anda sukses tapi pada akhirnya keluarga Anda telah meninggalkan Anda atau hubungan Anda dengan keluarga telah rusak.
Sesungguhnya, untung anak tersebut bicara dan komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya.
Sering kali, anak cenderung diam dan bahkan tidak berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tua.
Ketika di tanya mereka hanya menjawab “Tidak ada apa-apa”
Bagaimana caranya Anda bisa menyelesaikan masalah jikalau Anda bahkan tidak tahu masalahnya dimana?
Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak di masa remaja.
Mereka merasa diabaikan/ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri..
Pertanyaan berikutnya mungkin cukup berat untuk Anda..
“Menurut Anda, lebih baik Anda mencintai anak Anda atau Anak Anda merasa di cintai oleh Anda?”
Coba renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut.......

Link : http://iphincow.com/2013/04/18/membeli-waktu/