Cinta sampai mati
Sepasang
kekasih telah lama menjalin hubungan lebih dari sekedar teman yang bernama Galih
dan Ratna, mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, menyayangi dan
mengasihi telah bersama selama 2 tahun lebih. Galih merupakan anak dari
keluarga yang mampu, namun Ratna merupakan anak pertama dari keluarga yang
kurang mampu. Keluarga Galih sangat menyetujui hubungan mereka dan ingin cepat
menikahi Ratna sebagai istri dari anak tunggalnya. Akan tetapi keluarga Ratna
belum menyetujui untuk mereka menikah, diakeranakan mereka dari keluarga yang
kurang mampu, Ibunya hanya Ibu rumah tangga, Bapaknya hanya satpam RW ditempat
mereka tinggal dan Ratna memiliki 1 Adik laki-laki baru lulus SMK.
“Ibu,
bolehkah aku menikah dengan Galih tahun besok?” Ujar Ratna kepada Ibunya.
“Galih
dan keluarganya sudah siap dan menerima keluarga kita apa adanya?” Jawab sang Ibu
yang seketika sedih.
“Galih
dari keluarga yang baik, Bu. Galih dan keluarganya menerima keluarga kita apa
adanya” Jawabnya.
“jangan
dulu ya kak, Ibu takut kehilangan kamu..” Jawab Ibunya sambil menatap Ratna
dengan memelas.
“kakak
tidak akan lupa dengan Ibu, Bapak dan Adik. Ratna akan selalu menjadi anak yang
berbakti kepada orang tua” Jawabnya.
Keluarga
Ratna sangat berat untuk melepaskan Ratna untuk menikah, karena Ratna merupakan
tulang punggung dari keluarganya. Ratna adalah wanita yang baik, periang dan
sangat pekerja keras, Ratna kerja untuk keluarganya. Ratna bekerja di salah
satu perusahaan yang memberikan ia gaji lumayan besar dan cukup untuk
menghidupkan keluarganya. Ratna selalu diantar jemput dengan Bapaknya. Walaupun
sedang mengantuk karena beradang namun Bapaknya selalu tepat waktu untuk
menjemput Ratna kerja.
“Bapak,
bolehkah kakak berhenti kerja ditempat ini?” Ucapnya kepada Bapaknya.
“memangnya
kenapa, gajinya besar kakak bisa membeli apa saja yang kakak mau” Jawab Bapaknya.
“tapi
Pak, badan kakak sakit-sakitan kerja disini, kerjaan yang banyak, sedikit hari
libur dan pulang malam membuat tubuh kakak semakin kurang sehat. Jawabnya
mengeluh.
Hari
terus berjalan, rutinitas terus berulang-ulang setiap harinya. Waktunya hanya
untuk keluarga dan cintanya tetap untuk Galih seorang. Kerja keras yang Ratna
lakukan hanya untuk keluarga, Ratna berusaha membuat keluarganya bahagia
sebelum Ratna menikah dengan Galih. Ratna merenovasi rumahnya dengan hasil
kerjanya selama ini, membelikan perabotan rumah yang telah rusak, memberikan
fasilitas yang nyaman untuk keluarganya didalam rumahya. Setelah semuanya telah
Ratna berikan. Ratna meminta izin kepada Bapaknya.
“Pak,
kakak ingin menikah dengan Galih” Ujarnya dengan wajah pucat badan yang kurang
sehat.
“iya
kakak, Galih telah meminta izin dengan Bapak dan Ibu ingin menikahi kakak”
Jawab Bapaknya dengan penuh ikhlas.
“terimakasih
Pak, bagaimana dengan Ibu dan Adik? Apakah mereka menyetujui pernikahan kakak
dengan Galih?” Jawabnya penuh harapan.
“Ibu
dan Adikmu telah menyetujui, Bapak dan Ibu sangat tenang melepasmu karena Galih
merupakan laki-laki yang bertanggung jawab dan menyayangi kamu dengan tulus”
Jawab Bapak dengan senyum.
Jawaban
itulah yang ditunggu-tunggu Ratna sejak awal Ratna meminta izin. Tidak tungg
lama, Galih bersama kedua orang tuanya datang melamar Ratna dengan wajah penuh
kebahagiaan dan keluarga yang penuh keharmonisan. Segera membicarai acara
pernikahan yang akan diselenggarakan tidak lama dari hari dimana Ratna dilamar.
“sayang,
Alhamdulillah sebentar lagi kita akan naik kepelaminan” Ujar Galih kepada Ratna
dengan penuh keyakinan.
“iya
sayang, Alhamdulillah yaa, aku sudah tenang karena aku sudah memberikan
kebahagiaan untuk keluargaku sebelum kita menikah” Jawabnya dengan wajah yang
pucat.
Setelah
pertunangan, Ratna jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Ternyata sudah
lama Ratna merasakan badan yang semakin lama semakin menurun kesehatannya. Kerja
keras Ratna selama ini membuatnya melemah dan rasa lelah itu membuat Ratna
tidak nafsu makan dan hanya ingin tidur untuk membuat badannya kembali semangat
keesokan harinya untuk menjalani rutinitas seperti biasa. Fikiran yang selalu
ada didalam hari-harinya adalah ingin membuat keluarga bahagia, dan ingin
menikah dengan Galih. Dengan fikiran tersebut membuat Ratna terus semangat
untuk mencapai keinginannya.
1
minggu Ratna dirawat, Ratna mengajukan surat permohonan untuk berhenti bekerjan
diperusahaan itu, selama menjelang pernikahan Ratna selalu dtemani dengan
Galih, Galih selalu kerumah Ratna hanya untuk menyuapi Ratna. Dengan adanya Galih disisinya, Ratna
mendapatkan energi positif yang membawanya untuk melawan penyakitnya.
“Sayang
kamu ingin gaun yang seperti apa?” Tanya Galih saat mempersiapkan acara
pernikahannya disalah satu salon dekat rumahnya.
“aku
ingin gaun berwana putih yang cantik” Jawabnya menatap Galih.
“yang
ini cantik sayang, putih bersih pasti kamu terlihat lebih bersinar mengenakan
gaun ini” Ucap Galih dengan merangkul Ratna saat memilih gaun.
“iya
sayang cantik yaa, aku mau yang ini sayang” Jawabnya dengan wajah sangat pucat.
Tidak
lama kemudian, Ratna semakin melemah dan tidak kuat untuk berdiri lalu menyerahkan
kepada pemilik salon untuk memilihkan Ratna gaun yang cantik, begitu juga
dengan Galih yang sudah tidak memikirkan pakaian yang akan dipakai saat nikah. Yang
ada dipikiran Galih hanyalah Ratna bisa sehat kembali.
“Galih,
saat resepsi pernikahan tidak usah ada orgen tunggal ya.. acara dipercepat saja
kasihan Ratna” Ujar Ibunya kepada Galih
dan Ratna.
“tidak
Bu!!, kakak ingin acara pernikahan kakak semuanya bahagia, acara yang ramai dan
jangan ada yang sedih”
Hari
berganti hari namun Ratna tetap melemah, namun Galih terus menyemangatinya dan
memberikan kasih sayang yang tiada batas hingga malam hari H-1 tepatnya malam
sabtu..
Hari
sabtu bahagia yang ditunggu-tunggupun tiba, Ratna sangat bahagiaa sekali
mengenakan gaun pilihan Galih yang berwarna putih bersih tersebut. tetapi
penyakit yang ada didalam tubuhnya sangat kuat, sehingga membuat Ratna hanya
terbaring lemah dikasur. Ratna tidak memikirkan gaun yang telah dipakainya akan
lecak. Ratna tidak nafsu makan, Ratna tidak ingin dimakeup, Ratna tidak ingin
melanjutkan semuanya ini. Namunnnn..
“Kakak..
Mas Galih udah berangkat kesini, kakak dandan yang cantik yaa” Ujar Adiknya dengan wajah yang berusaha tegar.
Tidak
disangka, ternyata cinta Ratna lebih kuat dari penyakitnya, Ratna langsung
duduk dan meminta makan untuk sarapan agar badannya kuat, Ratna mengambil kaca
dan siap untuk dimakeup. Tetapi saat Ratna dipakaikan kerudung dari gaunnya
tersebut, Ratna kembali terbaring.
“Mba,
biarin ngga usah terlalu ramai dikapalanya, hanya menggunakan 1 kerudung juga
tidak apa-apa” Ucap Ibu Ratna yang menangis melihat kondisi anaknya semakin
melemah.
Suasanapun
berubah menjadi menyedihkan, 2 Mba cantik yang sangat sabar makeup Ratna ikut
merasakan kesedihan, tetapi mereka berusaha tegar didepan Ratna.
Acara
akad nikah dimulai, namun saat mengucapkan ijab kabul Galih mengalami kegagalan
namun Galih berusaha untuk belajar terus menerus mengulangnya sendiri dalam
hati hingga ijab kabul yang kedua lancar dan berhasil. “Alhamdulillah...” ucap
seluruh warga yang menyaksikan akad nikah tersebut. hingga selesainya akad
nikah, penghulu beserta kedua orang tua Ratna masuk kedalam kamar Ratna tak
ketinggalan kamera yang setia merekam berjalannya acara pernikahan Galih dan Ratna.
Bapaknya masuk dengan air mata dipipinya yan terus mengalir dan mengahapusnya
ketika akan masuk kedalam kamar.
“kak,
tanda tangan yaa disini” Ucap Bapak kepada Ratna. Dan setelah tanda tangan
semua mengucapkan Alhamdulillah ikut berbahagia karena Galih dan Ratna telah
sah menjadi sepasang suami istri.
“kakak
pengen keluar, Pak” Ucap Ratna kepada Bapaknya. Tanpa pikir panjang, Bapaknya
langsung memanggil Galih dan Adiknya untuk mengangkatnya Ratna ke tempat
pelaminan.
Setelah
Ratna duduk dipelaminan dan berfoto-foto, 2 Mba cantik yang sangat sabar makeup
Ratna menangis kejar.
“betapa
tulusnya cinta mereka, Galih sangat mencintai Ratna dengan sepenuh hati, betapa
kuatnya cinta mereka, Ratna yang terbaring lemah, saat mendengar nama Galih ia
pun langsung mampu melawan penyakitnya” Ujar Mba Novi.
“padahal
kita sudah memilihkan mereka pakaian pengantin yang cantik dan indah. Kita telah
membawa semua alat makeup yang lengkap, namun semua hanya pajangan yang hanya
tersusun rapih di luar kamar” Ujar Mba Via.
“ini
pernikahan yang baru saja aku temui, aku baru sekali ini makeup pengantin
wanita yang sedang sakit” Begitulah ungkap 2 Mba cantik yang makeup Ratna.
Dipelaminan,
Ratna hanya bersandar dibahu Galih dan Galih hanya merangkul Ratna dengan air
mata yang terus mengalir tanpa henti.Terlihat disamping Ratna adalah Ibunda Galih
yang selalu merhatikan Ratna, memberikan kasih sayang. Namun tidak dapat
dipungkiri dipelaminan semuanya terlihat menangis menatap Ratna. Sehingga tamu-tamu
yang memberikan selamat dan salam ikut menangis melihatnya.
Hanya
30 menit Ratna dapat bertahan. Ratna langsung dibawa masuk kedalam kamar dan
bersiap-siap kerumah sakit.
“kakak,
ganti dulu gaun putihnya yaa, kan mau kerumah sakit” Ucap Ibunya berusaha tegar
didepan Ratna.
“ngga
mau, Bu.. Ratna ingin mengenakan gaun putih bersih yang cantik ini saja
pilihannya Mas Galih” Jawabnya dengan sedih.
Kemudian
Ratna dibawa kerumah sakit dengan mengenakan gaun ketempat kemarin ia dirawat,
namun dirumahnya masih berjalan acara resepsi pernikahannya. Namun suasana
tampak sepi, tidak ada lagi suara orgen tunggal, tidak ada keramaian diacara
tersebut, yang ada hanya tangisan dari keluarga, tetangga bahkan tamu-tamu yang
datang karena mengetahui pengantin wanita jatuh sakit dan dibawa kerumah sakit.
Terlihat
jelas dikursi pelaminan hanya ada Galih, kedua orang tuanya dan Bapaknya Ratna
yang sedang melamun, menangis dan gelisah. Acara terus berjalan hingga malam,
selesai acara keluarga Ratna dan Keluarga Galih langsung berangkat kerumah
sakit untuk menjenguk Ratna.
Singkat
cerita, 2 hari Ratna dirawat belum ada perubahan, Galih yang setia menemani
selalu memberikan semangat dengan rayuannya ingin ngajak Ratna pergi jauh bulan
madu menikmati hidup hanya berdua dengan penuh kasih sayang dari Galih, namun 3
hari Ratna dirawat semakin lemah, 4 hari dirawat Ratna semakin memburuk dan
tepat dihari sabtu, yang tepatnya sabtu minggu lalu adalah hari bahagianya Ratna,
namun sabtu pada saat itu adalah hari terakhir Ratna menghembuskan napas
ditemani dengan Galih yang selalu ada disamping Ratna saat dirumah sakit. “Innalillahi
Wainalilahi Rojiun”. Tak hanya keluarga saja yang merasakan kehilangan, namun
tetangga yang mendengar berita tersebut turut berduka cita dan tanpa pamrih
tetangga langsung berkunjung kerumah Ratna untuk mempersiapkan kedatangan
jenazah Ratna tiba dirumah.
Terdapat
di memo handphone milik Ratna, ia mengungkapkan perasaannya.
Kekuatan
Cinta
Saat kau hadir..
Kau selalu memberi kekuatan untukku
Yang membuatku tegar, setegar batu karang..
Karena tanpamu aku lemah..
Seolah-olah raga ini mati
Karena kaulah separuh nyawa dan jiwaku
Dan karena kaulah kekuatanku
Yang kan selalu memberikan kasih sayang
yang tulus di hidupku..
Penulis: Oktarina Dwi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar