Masa
Sekolah Menengah Atas
Sekolah pada masa SMA
adalah hal yang paling mengesankan, masih teringat dalam memoriku saat masa
perkenalan dengan teman-temanku. Tak kenal maka tak sayang itu sebabnya kami
beramah tamah agar saling mengenal satu sama lain. Pada masa ospek disekolah,
kami sangat canggung untuk memulai pembicaraan. Misalnya, untuk berkenalan “Hai
kamu.” Sahutku, lalu ia membalasnya “hai juga.” , mulailah pembicaraan dengan
menanyakan nama, tempat tinggal, dan hobby serta kesukaan kami.
Pada hari pertama
ospek, kami merasakan amat lelah dan senang. Dibalik kelelahan itu ada kepuasan
tersendiri karena berkumpulnya kami bersama merupakan moment yang sangat
berharga dan tak akan dapat dilupakan. Kemudian kami mulai semakin mengenal
dengan yang lainnya. Banyak senior disana yang kata orang tuh cari-cari
perhatian, agar bisa dekat dengan kelompok kami, tetapi kami sepakat untuk
tidak mencari-cari perhatian seperti kebanyakan orang lain. Ospek tersebut
diadakan 3 hari di kawasan GOR Bekasi.
Setelah
masa ospek selesai ternyata kisah pertemanan kami berlanjut. Ternyata oh ternyata
kami sekelas, kenalkan ada Retti, Wulan, Vina, dan Ica. Namun..... kelas itu
hanya sementara.. dan pada akhirnya kami terpisah.. Yasudahlah walaupun tidak
sekelas tetapi kami selalu menyempatkan untuk bermain bersama yang kebetulan
rumah kami berdekatan.
Suatu
saat ica bercerita kepadaku tentang perasaannya yang sedang kagum dengan salah
satu cowo dikelas sebelahku.
“aku
seneng sama cowo itu taa, namanya siapa ya?” Ucap Ica.
“tanya
aja caa, kenalan” Jawabku.
“ngga
ah malu, comblangin dong ta” Ica memelas kepadaku.
Aku
mencari tahu tentang cowo itu dari temanku yang sekelas dengannya. Setelah aku
mengetahui nama dan nomer handphonenya, aku langsung smsnya.
“Aldo,
ini okta temennya mia.. temen okta ada yang mau kenal sama aldo nih namanya
ica, okta boleh kasih nomer aldo ke ica?” Tanyaku.
“boleh
kok, kasih aja okta” Jawab aldo.
Aku
langsung memberikan nomer aldo ke ica, dan membeitahu kalau aldo mau kenalan
sama ica. Hari demi hari aldo dan ica semakin kenal dengan cara obrolannya via
sms, ica sering memperhatikan aldo disekolah, mencari tahu tentang aldo dan
keluarganya. Namun hal yang sangat aku
hindari malah terjadi, aldo lebih nyaman dan cocok berteman denganku. Hampir
setiap hari aku smsan dengan aldo, bercerita-bercerita tentang teman, keluarga
bahkan tentang cinta monyet masa SMP. Ternyata aku dan aldo sama-sama kagum
saat pertamakali melihat. Aldo melihatku saat awal masuk SMA yang pada saat itu
aku belum mengenakan kerudung, “aldo ngga tau kalau cewe yang aldo kagumin
waktu itu ternyata okta, okta sekarang berubah banget udah mengenakan kerudung”,
sedangkan aku kagum dengan aldo sejak aku melihatnya diparkiran, aku lihat dari
depan kelasku dilantai 2, pada saat itu entah kenapa hatiku berdebar dan aku
senyum-senyum sendiri melihatnya. Setelah berbulan-bulan aku kenal dengannya, aku
berkenalan dengan maminya, dengan adik-adiknya dan akhhirnya aku dan aldo
melanjutkan pertemanan tersebut bukan sebagai mak comblang lagi buat ica dan aldo
melainkan menjadi teman dekatnya.
Lanjut
cerita, saat kenaikan kelas sebelas ternyata aku sekelas sama aldo. Wowww!!
Menyenangkan sekali, saat itu semangat belajarku semakin meningkat, aku tidak
mau nilaiku jelek karena malu dengan aldo, aldo adalah laki-laki yang pintar
hanya saja dia sedikit malas, wajar lah cowo kalau ngga malas ya bukan cowo,
hehe. Tapi merupakan perbedaan yang memperkuat pertemanan aku dan aldo, aldo
pintar namun sedikit malas, aku rajin tetapi aku sedikit tulalit dalam
pelajaran. Kenalkan, ada putri yang kemudian dipanggil ciput, ada asma yang
akhirnya kami panggil dengan panggilan madut karena sedikit ndut, lalu yang
imut dan paling kecil diantara kami yaitu annida yang dipanggil nyingnying. Kami
berempat duduk berdekatan, aku dan ciput duduk semeja, dan nyingnying dan madut
duduk semeja tepat dibelakang aku dan ciput. Mereka adalah teman baruku dikelas
sebelas dan akan sekelas lagi dikelas dua belas.
Aku
tidak mengerti entah kenapa aku bisa langsung dekat dengan mereka, aku
merasakan kecocokan dengan mereka, mereka mengerti aku yang jail, seneng
bercanda, dan sedikit tulalit dalam pelajaran. Namun diantara mereka aku adalah
siswi yang paling taat aturan, disiplin dan tepat waktu. Yang kalau mereka
sebut aku ini kurang bergaul anak rumahan banget.
Suatu
ketika disaat jam istirahat kami masih mengerjakan tugas yang harus dikumpulin
pada jam yang telah ditentukan guru. Kamipun sepakat untuk tidak kekantin
karena ingin menyelesaikan tugas karena waktu sudah tinggal sedikit lagi harus
sudah dikumpulkan. Namun diluar dari kesepakatan, perut mulai lapar ..
“udah
selesai belum ta?” Tanya madut yang sudah kelelahan.
“udah
kok nih dikit lagi, ciput sama nyingnying udah belum?” Jawabku.
“udah
juga kok, ayukkk ehh ke kantin.. laper banget gue” Jawab nyinying.
“tapi
10 menit lagi bel masuk pelajaran sejarah” Jawab ciput.
“gapapa
putt, yukk” Jawab nyingnying.
“yaudah
ayoo, tugasnya dikumpulin sini jadi 1 trus kasih ke ketua kelas aja” jawabku.
Bell
masuk pun berbunyi..
“yaaahhh
masuk nih gimana dong baru aja mesen” Tanyaku memelas.
“gpp
ta kita masuk telat aja, lagian bosenin pelajaran sejarah bikin ngantuk” Jawab
madut.
“ia
trus kalau ngomong muncrat pula, hehe” Jawab ciput.
“atauga
ga usah masuk aja pelajaran dia, bapaknya ngga akan ngasih tugas dan absen kok”
Jawab nyingnying sambil asik makan soto ayam.
“yaaahhh
tapi okta takut” Jawabku.
“gapapa
sekali-sekali kita nakal dikit” Jawab ciput.
Setelah
selesai belajar di jam terakhir, kami bergegas membereskan buku dan alat tulis
kami, namun hari ini akan panjang lamunku. “besok semua mata pelajaran ada
tugas nih, udah pada ngerjain belum?” sahutku.
“belum,
eh bisa kali kita kerjain bareng aja dirumah lu” ujar madut.
“ayo
aja okta mah, yang lain gimana bisa gak?” jawabku.
“iya
bisa tapi jauh gak ta rumah lu?” sahut nyingnying.
“engga
kok cuma 20 menit nying” jawabku santai.
Lalu
kami berempat boncengan berdua-berdua di motorku dan madut. Madut berdua sama
ciput karena rumah mereka berdekatan, aku berdua nyingnying karena rumah kami
berdekatan dan 1 hal yang buat aku harus selalu boncengin nyingnying, yaitu
karena nyingnying tidak bisa mengendarai motor, “huhu udah SMA blm bisa
ngendarain motor, dasar kecilll”.
Sesampainya
dirumahku kami segera mengerjakan tugas diruang tamu, waktu terus berlalu hingga
waktu sudah sore. namun baru dua tugas terselesaikan pada hari itu untuk mata
pelajaran besok, kami putuskan untuk mengobrol saja karena kepala kami sudah
cukup lelah berifikir. Obrolan kami ya tidak jauh-jauh dari seputar sekolah dan
pelajaran yang diselingi dengan candaan.
Keesokan
hari, aku berangkat sekolah dengan sepada motor kesayangan aku Mio warna ungu,
jacket, helm, dan tas yang juga berwarna ungu. Aku sangat semangat untuk datang
lebih awal karena ada tugas yang belum terselesaikan untuk hari ini “hehe...
mau nanya-nanya ke temen yang sudah mengerjakan atau bisa disebut dengan
nyontek”.
“ayah
mamah aku berangkat ya, Assalamualaikum” Pamitku kepada ayah dan mamah.
“iya
hati-hati, ngga sarapan dulu?, nanti disekolah makan yaa!” Pertanyaan penuh
perhatian dari mamah yang selalu diucapkan setiap pagi.
“hati-hati
dijalan, jangan ngebut baca doa dulu,SIM sama STNK udah dibawa ?” Ucap ayah
yang penuh perhatian setiap aku berangkat sekolah ayah selalu mengeluarkan
motorku dan menungguku di depan hingga aku sudah tidak terlihat lagi dijalan sepanjang
gang rumah.
Sesampainya
di sekolah, aku kekelas dan dikelas sudah ada madut, nyingnying dan ciput yang
sedang asik menyalin tugas dengan duduk bertiga dalam 1 meja. Akupun tidak
ketinggalan, aku ikutan menyalin tugas. Tidak lama bell masukpun berbunyi....
Hari
demi hari, kami merasa semakin nyaman dengan pertemanan ini, semakin mengenal
satu sama lain. Sikap, sifat, kebiasaan, kesukaan dan hal buruk yang dimiliki
masing-masing berbeda. Namun tanpa disadari madut dan nyingnying mempunyai
kemampuan dalam berfikir pelajaran yang lebih dari aku dan ciput. Aku dan ciput
bisa dibilang penghibur dari mereka, dan mereka bisa dibilang guru private bagi
aku dan ciput. Kami saling melengkapi disaat madut dan nyingnying sedang lelah
mengerjakan tugas akuntansi yang pada saat itu mereka tidak mendapatkan hasil
yang balance, aku dan ciput menghadap kebelakang isengin mereka dengan
mengambil HP nya, saat itu komunikasi lagi gencar-gencarnya menggunakan via
BBM.
“
Aduh lagi galau banget nihhhh, yang mau dengerin curhatanku PING!!!” Ketikan status
di BBM madut yang diketik ciput.
“
Aduuuhhh badanku mungil banget, yang gemes PING!!!” Ketikanku distatus BBM
nyingnying.
Lalu
HP mereka berbunyi terus yang membuat madut dan nyingnying kebingungan “siapa
nih yang BBM terus kok HP gue rame ya” Ucap heran madut dan nyingnying. Aku dan
ciput tidak henti-hentinya ketawa hingga sakit perut.
Bell
istirahat berbunyi.. aku dan ciput langsung menghadap kebelakang untuk mengajak
madut dan nyingnying ke kantin. Tetapi pada saat itu madut lagi asik dengan
Hpnya.
“taa, cakep gaa?” Tanya madut memberikan poto
cowok di Hpnya.
“cakep
maakk, itu pacarnya madut?” Tanya penasaranku.
“liaatt deh nihhh “ Madut menunjukan tampilan
gambar google di Hpnya.
“lhaaaa
itu ada poto pacarnya madut digoogle” Ucapku terheran-heran.
“bukaannn
oktaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!! Hahahahahhaha”
Kamipun
terkagetttt !.
“lu
ngapain masang poto itu cowok wkwkwkwk??” Celetukan nyingnying.
“biar
keliatan punya pacar heheheh” Jawab madut.
“yaaaammmmpuuuun
maaduuutt!!!!!” Jawab ciput dengan nada kencang.
Madut
masih aja ketawa ngakak, apalagi disaat kita triak kaget ia makin geli ketawanya.
Tidak
terasa 30 menit sudah kami bercanda dan tertawa, dan pada akhirnya kami tidak
ke kantin “untung okta bawa roti dan minum” Ucapku sambil meledek mereka. Namun
apadaya ledekanku malah membuat aku kalah, rotiku diserbu sama mereka..huhu
Senin,
dipagi hari yang sangat cerah ini, kami mengikuti upacara bendera.
“sini
eh barisnya paling belakang aja” Ucap nyingnying.
“nyingnying,
yang kecil di depan biar bisa kelihatan”. Sahutku.
“udah
ah berisik, sini ayo dibelakang aja. Jawaban nyingnying yang sedikit geregetan.
“duduk
ah, cape guee” Ucap madut.
“yaudah
duduk gih kalau ada pengawas gue kasih kode” jawab ciput.
“enak
juga ya dibarisan belakang ngga kena panas” Sahutku.
Kurang
lebih 30 menit kami beridiri di lapangan untuk mengikuti upacara, nanum upacara
kali ini sangat menyenangkan, berdiri dibarisan belakang, tidak kena panas,
bisa duduk, bisa berbicara tidak seperti biasanya yang duduk didepan hanya bisa
diam mengikuti jalannya upacara yang sedang berlangsung.
Keesokan
harinya aku sekolah dijemput dengan aldo teman dekatku. Yaaa kalau kata
temen-temen sih itu pacar.. hehe.
“duhhh
udah jam 06:15 kok belum jemput sih, biasanya jam segini aku udah berangkat”
Ucapku saat gelisah menunggu Aldo.
“aldo
belum jemput? Nanti kalau jam 06:30 belum jemput juga, kamu berangkat aja naik
motor sendiri” Sahut ayah.
“sekarang
udah jam 06:20 belum datang juga, huh ngga ada kabar juga” Kesalku.
“Assalamualaikum
Okta”
“Waalaikumsalam,
kok baru jemput sih” Jawabku.
“tadi
macet banget digemanurani, ngga bisa gerak sama sekali 15 menit ketahan disitu,
maaf yaa.. tenang aja sebelum jam 7 kita pasti udahh sampai sekolah”Jawabnya.
“oh
gitu, ia digemanurani emang macet mulu, aku lupa ngasih tau” Sahutku.
Setelah
perbincangan itu, kami pamit dengan ayah mamah.
Tepat
jam 06.30 kami berangkat, kami tidak melewati jalan gemanurani yang macet itu.
“Alhamdulilah
belum telat, masih jam 06.50 masih ada waktu 10 menit buat nenangin diri
sebelum pelajaran dimulai” Ucapku dengan wajah lemas.
Sambil
menunggu bell masuk, Aldo mengajakku berbicara.
“setiap
menghadapi masalah tetap harus tenang ya, semua ada jalan keluarnya.. tadi kita
tetap jalan santai Alhamdulillah tidak telat, dijalan kalau kita terburu-buru
dengan fikiran yang tidak tenang malah akan berasa lama dan membahayakan”.
Nasihat Aldo.
“iya,
maaf ya tadi sempat kesal.. karena dari dulu diajarin disiplin, tepat waktu dan
ngga boleh ngelanggar peraturan sama ayah. Kan tadi hampir saja telat,
ngelanggar peraturan dan pasti nanti dihukum” Jawabku.
“orang
yang tidak pernah membuat kesalahan, mereka tidak pernah membuat penemuan dan
tidak akan mencapai apapun dalam hidupnya”
“hemmm..
iya juga yaa.. “ Jawabku menghembuskan napas.
Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, dan tahun demi tahun telah berlalu begitu cepat. Tak terasa sekarang aku sudah meninggalkan masa SMA itu. Aku telah melepaskan
statusku sebagai seorang pelajar menjadi
seorang mahasiswi. Antara senang dan sedih. Senang karna aku akan memasuki dunia baru dalam hidupku. Dunia yang sangat berbeda dengan duniaku sebelumnya. Tetapi aku juga sedih, karna aku harus berpisah dengan teman-teman yang aku sayangi. Teman- teman yang telah mengajarkanku banyak hal. Mengajariku tentang arti pertemanan, kebersamaan, kebahagian, dan juga cinta. Masa SMA adalah
awal aku merasakan kehidupan yang lebih indah. Aku merasakan apa yang tidak
pernah aku rasakan sebelumnya, aku melakukan hal-hal baru yang sebelumnya aku
takuti untuk melakukannya, dan aku mulai diberikan kepercayaan dari orang tuaku
yang selama ini aku masih dianggap anak yang belum bisa pergi sendiri.
Berbagi bersama tidak
akan pernah terlupa, semua kenangan masa-masa indah di sekolah, dengan kelas-kelas
yang penuh canda tawa, dengan meja-meja yang penuh coretan berjuta cerita, kita
telah lalui dan ukir kenangan indah bersama di bangku SMA, sekarang mari kita sekali lagi melangkah
berjuang bersama untuk menggapai cita-cita menempuh indahnya masa-masa kuliah
menggapai gelar yang diinginkan.
Penulis : Oktarina Dwi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar