- Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan
imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum
dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat
mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit
perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
- Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat
didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih
daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini,
kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang
asing sama sekali.
- Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya
bangsa.
Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara
membawa nikma, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan,
aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayatioleh
generasi kini.
- Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam
kehidupan sendiri.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi
menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra
yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan
kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya
mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan
karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya,
biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk
merenung.
Contohnya : Cerpen
Tema : “Manusia dan
Harapan”
Harapanku
untuk keterima di Universitas Negeri
Universitas Negeri. Ya
! siapa yang tidak tahu Universitas Negeri. Dimana semua Siswa/Siswi Tingkat
Atas termasuk aku ingin keterima di
Universitas Negeri. Universitas Negeri Jakarta, Universitas Padjajaran,
Universitas Islam Negeri Jakarta dan Universitas Pendidikan Indonesia adalah
pilihan aku. Aku memilih jurusan Manajemen di UNJ (Universitas Negeri
Jakarta), jurusan Ilmu Administrasi
Negara di UNPAD (Universitas Padjajaran), jurusan Manajemen di Universitas
Islam Negeri Jakarta, dan di Universitas Pendidikan Indonesia aku juga memilih
jurusan Manajemen karena jurusan ini yang aku cita-citakan, aku ingin menjadi
orang yang sukses dan dapat dengan sempurna membangun atau mengelolah
Perusahaan yang besar dengan ilmu manajemen yang aku pelajari dan aku pahami di
perkuliahan nanti.
Bulan Mei pun tiba,
bulan yang aku tunggu-tunggu karena dibulan ini hasil SNMPTN akan di
beritahukan keterima atau tidaknya.
SNMPTN ini adalah jalur
undangan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, yang dilihat dari nilai raport
dari semester 1-5, alhamdulillah nilaiku menaik dari semeter 1-5.tapi ..
“nilaiku belum ada
apa-apanya dibanding temen-temenku yang pintar, apalagi ini seluruh indonesia,
kemungkinan untuk keterima begitu kecil” ucapku dalam hati dengan wajah sedih
Tepat pada tanggal 27
Mei 2013, ayah, mamah dan kakakku pun sudah bawel menanyakan “keterima ga ?”.
“maaf mah, yah, kak aku ngga keterima di
Universitas Negeri” ucapku ke Mamah, Ayah, dan kakak dengan wajah kecewa
“tidak apa-apa, nanti
ikut SBMPTN ya, belajar yang sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang
memuaskan, jangan lupa berdoa memohon kemudahan dalam segala urusan kamu untuk
mencapai harapan kamu untuk masuk universitas negeri dan mintalah doa ke kakek
dan nenek” nasehat Ayahku
Pendaftaran SBMPTN pun
mulai aku isi, aku menyalakan laptop mengisi pendaftaran SBMPTN di ruang
keluarga ditemani keluarga Mamah Ayah dan Kakak yang tak pernah lelah utuk
mendukung aku, Kakak aku yang membantuku isi pendaftaran SBMPTN, jurusan dan
Perguruan Tinggi pun Mamah, Ayah, dan Kakak aku yang memilih aku hanya jawab
“ia sanggup kalau harus jauh dari orang tua, bila keterima di univeritas yang
jauh dari sini”ucapku dengan wajah yakin namun hati ragu.
“ini de, sudah kakak
daftarin tinggal kamu print, kakak daftarin Sub Panlok : Bekasi, dan kamu dapat
lokasi ujian di Universitas Unisma Bekasi, Ruang 24”penjelasan kakak dengan
senyum yang membuatku senang.
Dengan senang dan
semangat aku ambil printer lalu aku print kartu pendaftaran SBMPTN yang telah
kakak aku daftarkan.
Hari Selasa tepatnya
pada tanggal 18 Juni 2013 dengan semangat dan persiapan yang telah aku siapkan
dihari sebelumnya aku berangkat ke Universitas Unisma Bekasi untuk mengikuti
ujian SBMPTN yang di mulai Pukul 07.30.
“Assalamualaikum Mah,
Yah, Kak aku berangkat, doakan aku ya” dengan wajah ceria, tak ketinggalan aku
salim ke Mamah, Ayah dan Kakak aku.
Sesampainya di
Universitas Unisma Bekasi,aku mencari ruangan dan duduk ditempat yang sudah
disediakan..
“Ya Allah mudahkanlah
aku dalam menghadapi dan mengerjakan soal ujian SBMPTN ini” Doa ku di waktu
sebelum Ujian di mulai
Hari pertama pun
berlalu, keesokan harinya aku datang lagi ke Universitas Unisma Bekasi karena
dijadwalkan Ujian SBMPTN dilaksanakan 2 hari.
“alhamdulillah, sudah
selesai.. Semoga keterima” ucapku dalam hati setelah selesai ujian di hari ke dua
Tangga 8 Juli 2013
pengumumman hasil Ujian SBMPTN pun mulai di siarkan di internet, aku membuka
linknya dan aku tulis Nomer Peserta aku. Dan hasilnya..
“tidak
diterimaaaaaaaa!!!” teriakku disaat membaca hasilnya.
“yasudah kamu kan
mendapat beasiswa dari Universita Gunadarma, dan sudah daftar, kamu
disitu saja, perjalanan ke kampus dekat jadi mamah tidak terlalu khawatir
karena kamu masih dekat sini, kuliah dimana saja sama aja, tergantung kamu yang
menjalankannya, Insyaallah mamah masih sanggup membiayain kamu kuliah sampai
S1,kuliah di Universitas Swasta tidak murah , kamu belajar yang sungguh-sungguh
ya” ucap mamah untuk membuat aku bangkit kembali.
Harapan, semua manusia
pasti punya harapan, harapan yaitu keinginan kita yang kita cita-citakan atau
yang sangat kita inginkankan untuk terwujudkan. Untuk mencapai harapan itu kita
butuh keyakinan, usaha dan doa. Seperti aku yang berharap masuk ke universitas
negeri walau itu tidak terwujudkan, tapi aku tidak menyesal ataupun kapok untuk
mengharapkan sesuatu yang kelak aku inginkan,karena aku yakin dibalik semua ini
ada hikmahnya,mungkin usaha aku untuk memperjuangkan harapan itu kurang, atau
mungkin kesuksesan aku ada di Universitas Gunadarma??hanya Allah yang tahu, aku
hanya bisa berdoa, belajar yang sungguh-sungguh dan usaha untuk
memperjuangkannya. Hanya 1 penyemangatku untuk menggapai kesuksesan yaitu
(membayangkan wajah orang tua aku yang sudah susah payah mendidik dan membiayai
aku sampai aku bisa menuntut ilmu di Universitas Gunadarma ini)
Hmmmm....
Mejadi sukses itu
memang susah, tapi lebih susah lagi jika kita tidak memiliki harapan dan impian
yang membuat kita menjadi semangat untuk hidup lebih baik.
Jangan menyerah
meskipun segala sesuatu terlihat suram sekarang, jangan menyerah !!
Jika kamu bekerja
keras, tidak menyerah dan selalu berdoa, Insyaallah segala sesuatu akan selalu
lebih baik. Seringkali mimpi kita hanya berada di hulu sungai. Apa yang kita
butuhkan adalah keberanian untuk mendorong diri kita untuk mewujudkan harapan,
keinginan untuk menjadi lebih baik, ataupun cita-cita yang ingin kita gapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar